Tengah Malam Jalan Kaki Menuju Lokasi, Cerita Polisi Bubarkan Pesta Pernikahan Demi Cegah Corona
Alasannya, mereka mengira penyebaran virus Covid-19 tak sampai ke rumah mereka di kawasan Perkebunan Afdeling Sumberayu PTPN XII.
“Tengah malam kami jalan kaki sekitar 500 meter untuk ke lokasi,” tuturnya.
Tiba di lokasi, semua perlengkapan sudah disiapkan oleh pihak penyelenggara resepsi.
Mulai dari tenda, kursi, makanan dan lainnya. Resepsi tersebut rencananya bakal digelar hari ini.
“Akhirnya kami bubarkan sesuai maklumat, sebagian tamu yang sudah datang duluan kami suruh pulang,” ungkap Subagio.
Menurutnya, warga pelosok tetap menggelar resepsi, karena kurangnya pemahaman terhadap bahaya virus corona.
Mereka beranggapan, virus corona tidak bakal sampai ke rumahnya yang berada di kawasan pegunungan.
“Mereka menganggap remeh, karena informasi yang didapatkan dari pemerintah sangat minim, mengira tidak terjadi di desanya,” tutur dia.
Untuk itu, Subagio menghimbau agar informasi tentang virus corona tidak dibatasi, namun disampaikan apa adanya.
Ketika dibubarkan, tak ada perlawanan dari keluarga penyelenggara resepsi.
“Polisi membuat pernyataan dengan pihak keluarga untuk tidak resepsi, kalau tidak diindahkan kami jemput karena melanggar hukum,” pungkas Subagio. (TribunJakarta/Kompas.com)
Acara resepsi pernikahan di kawasan Palmerah, Jakarta Barat malam tadi terpaksa dihentikan.
Hal tersebut dilakukan aparat Satpol PP bersama polisi dengan menggandeng tokoh masyarakat setempat.
Pasalnya, selain sudah melewati Pukul 22.00 WIB, adanya kerumunan massa yang masih berkumpul dikhawatirkan dapat menimbulkan penyebaran virus corona.
Terlebih, malam tadi masih banyak tamu undangan dan masyarakat yang berkumpul di depan panggung dangdut yang jadi hiburan acara resepsi tersebut.
"Kalau untuk akadnya tetap berjalan, tapi untuk resepsinya yang minta dihentikan," kata Kasatpol PP Jakarta Barat, Tamo Sijabat saat dikonfirmasi, Minggu (22/3/2020).
