Tengah Malam Jalan Kaki Menuju Lokasi, Cerita Polisi Bubarkan Pesta Pernikahan Demi Cegah Corona
Alasannya, mereka mengira penyebaran virus Covid-19 tak sampai ke rumah mereka di kawasan Perkebunan Afdeling Sumberayu PTPN XII.
TRIBUNSUMSEL.COM, JEMBER - Masih ada saja sejumlah warga yang 'bandel' meski telah diimbau oleh pemerintah untuk tidak menggelar acara yang menimbulkan kerumunan.
Dusun Manggungan, Desa Karangbayat, Kecamatan Sumberbaru, Jember, Jawa Timur adalah salah satu tempat dimana ada warga yang bandel tersebut.
Di tengah pandemi virus corona atau Covid-19, warga Dusun Manggungan itu nekat tetap menggelar resepsi pernikahan.
Kabar acara resepsi pernikahan itu pun sampai ke telinga Kapolsek Sumberbaru, AKP Subagio.
Informasi resepsi pernikahan itu bermula dari laporan warga yang mendengar suara musik dari tempat berlangsungnya acara.
Mendapatkan informasi tersebut, AKP Subagio bersama anggotanya bergegas menuju lokasi resepsi.
“Kepala dusun sudah menegur, tapi tetap dilanjutkan. Akhirnya kami bersama Muspika Sumberbaru ke sana,” terang Subagio.
Menurut Subagio, ada tiga rumah yang menggelar resepsi pernikahan di desa tersebut.
Hal itu dilakukan demi mencegah penularan virus corona menyebar.
Pembubaran pesta pernikahan itu dilakukan saat tengah malam.
“Tadi malam sekitar jam 02.00 WIB dini hari, kami bubarkan,” kata Kapolsek Sumberbaru (28/3/2020).
Melalui Medan yang Sulit
Dikutip TribunJakarta dari Kompas.com, menurut Subagio, jalan menuju lokasi tidaklah mudah.
Lokasi pernikahan yang berada di daerah perkebunan tersebut mengharuskan Subagio dan anggotanya melewati jalan tanjakan di kawasan pegunungan.
Ia bahkan harus berjalan kaki sejauh 500 meter untuk menuju lokasi pesta pernikahan warga.
