Corona di Prabumulih
Keluarga Hingga Pejabat Kontak dengan Pasien Positif Corona di Prabumulih Akan Lakukan Rapid Test
Sebagai langkah antisipasi akan dilakukan rapid test terhadap keluarga atau pejabat atau masyarakat yang kontak langsung
Penulis: Edison | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Meski sejumlah media telah memberitakan pernyataan juru bicara Dinkes Sumsel jika satu pasien positif dari Prabumulih sesuai situs resmi http://Corona.Sumselprov.go.id, namun para pejabat di kota Prabumulih enggan berkomentar banyak terkait hal itu lantaran belum ada pemberitahuan secara resmi.
Walikota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM melalui akun instagram pribadinya bahkan mengaku belum bisa berkomentar banyak karena belum mendapat surat pemberitahuan secara resmi dari RSMH maupun dari Gubernur Sumsel.
“Saya belum terima surat resmi nya dari RSMH atau Pak Gub jadi belum bisa komen," tulis Walikota Prabumulih di akunnya ridhoyahya.id, pada Minggu (29/3/2020).
Hal yang sama disampaikan Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkot Prabumulih, Jerry Zahri Desta yang mengaku jika pihaknya belum bisa berkomentar banyak terkait hal iitu.
“Kita belum bisa berkomentar, menunggu surat resmi,” katanya.
• 10 Kabar Baik Perang Total Lawan Covid-19 Ini Jadi Harapan Baru, Tanda Badai Corona Segera Berlalu?
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkot Prabumulih, dr Happy Tedjo mengaku hingga saat ini pihaknya belum mendapat surat resmi.
“Kami tidak bisa menanggapi berita karena sampai saat ini kami belum mendapat surat pemberitahuan, kalau katanya di berita yang ngmong jubir Palembang maka tanyakan ke mereka. Kita berpikir positif, kita Prabumulih belum terima surat resmi,” ungkapnya.
Tedjo menjelaskan, meski pihaknya belum menerima surat resmi namun sebagai langkah antisipasi akan dilakukan rapid test terhadap keluarga atau pejabat atau masyarakat yang kontak langsung dengan pasien Covid-19 yang telah meninggal dunia.
“Kita akan diperiksa rapid tes, tapi rapid tes ini terbatas sekali sehingga akan dilakukan terhadap rekan-rekan yang memang kontak erat apalagi yang ada gejala, seperti keluarga, dokter dan perawat yang merawat karena kan sempat dirawat di RSUD. Jadi tidak setiap pernah bertemu aja mau dites, tidak demikan,” ujarnya seraya meminta orang yang pernah kontak untuk melakukan isolasi mandiri.
• BREAKING NEWS : Pelabuhan Tanjung Api-Api Ditutup, Penyeberangan TAA-Muntok Dihentikan Dampak Corona
Pria yang juga menjabat Plt Direktur RSUD Prabumulih itu mengatakan, pihaknya melakukan rapid tes terhadap kontak erat lantaran alat tes terbatas yakni hanya mendapat jatah 80 dari Gubernur Sumsel.
“Prabumulih hanya dapat 80, itu saja untuk keluarga dekat, petugas rumah sakit, jadi sangat terbatas. Tapi kita mau memastikan dulu karena sekarang baru asumsi belum ada surat resmi, karena kita tidak mau juga nanti tidak tepat sasaran” bebernya.
Disinggung jika pendataan sementara pihaknya berapa jumlah semestinya jika harus dilakukan rapid tes, Tedjo mengaku kalau komtak langsung dan merasa tentu lebih dari 80 namun jika memang surat resmi menyatakan positif maka akan dipioritaskan kepada yang kotak erat terlebih dahulu.
“Kalau didata pasti lebih dari 80 tapi tentu tidak begitu ketemu harus di tes namun yang dekat saja,” bebernya seraya mengatakan pihaknya mengimbau yang mengalami gejala agar melapor ke pihaknya.
Ditanya apakah akan dilakukan penyemprotan disinfektan, Tedjo mengaku untuk penyempprotan fasilitas umum dilakukan pemerintah sementara penyemprotan perkampungan diserahkan ke kelurahan dan desa serta RT/RW. “Penyemprotan kita serahkan ke kelurahan untuk jalan kampung termasuk jalan rumah almarhum,” lanjutnya.
Sementara terkait data sementara berapa jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Pelaku Perjalanan Daerah Terjangkit (P2DT) virus corona mengalami peningkatan, dijawab ketua harian gugus depan tersebut masih data lama yakni Jumlah warga berstatus ODP sebanyak 27 orang, PDP sebanyak 2 orang dan 30 orang berstatus pelaku perjalanan dari daerah terjangkit virus corona. “Masih data kemarin, mungkin karena libur ini jadi belum ada update terbaru,” katanya.
2 Positif di Sumsel
Aada dua warga Sumsel yang terkonfirmasi positif terjangkit virus Covid-19.
Juru bicara gugus penanganan Corona Sumsel, Yusri mengatakan pasien yang baru saja dinyatakan positif tersebut merupakan tenaga kesehatan asal Kota Prabumulih yang sebelumnya berstatus sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Pasien itu meninggal dunia saat menjalani isolasi di Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang.
"Kalau kita lihat dari data sudah jelas diumumkan bahwa asalnya dari Prabumulih. Jadi bisa kita tarik kesimpulan, itu adalah pasien yang meninggal waktu itu," ujarnya, Minggu (29/3/2020).
Seperti diketahui sebelumnya, seorang warga Palembang berusia 53 tahun dan seorang warga Prabumulih berusia 54 tahun adalah dua PDP yang meninggal dunia saat menjalani isolasi di RSMH.
Hasil pemeriksaan terhadap warga Palembang sudah keluar lebih dahulu dan dinyatakan positif Corona.
Sedangkan hasil pemeriksaan sampel PDP asal Prabumulih, saat itu masih belum keluar.
Terkait perbedaan waktu keluarnya hasil pemeriksaan sampel PDP tersebut, Yusri menjelaskan bahwa pihaknya hanya dapat menunggu data dari Balitbangkes Kemenkes RI Jakarta.
Dikatakannya bahwa sampel dari dua pasien yang meninggal itu memang dikirim dalam waktu yang tidak bersamaan.
Yakni sampel PDP asal Prabumulih dikirim lebih dahulu dan baru kemudian disusul oleh PDP asal Palembang.
"Tapi yang keluar duluan justru hasil dari pasien asal Palembang. Baru disusul yang dari Prabumulih. Hal ini juga karena terlalu banyak sampel yang diuji di pusat. Dan kita hanya bisa menunggu," ujarnya.