Amerika Tertinggi Positif Covid-19, Intelijen Israel Pernah Singgung Senjata Biologis
Jauh sebelum Amerika Serikat menjadi negara yang terbanyak terinfeksi virus corona seorang intelijen pernah menyebut covid-19 merupakan senjata bioloi
Waktu itu ada lebih dari 510.000 kasus hasil akumulasi dari seluruh dunia.
Hanya dengan waktu semalam, Amerika menyalib Italia dan China dan bertengger di urutan pertama.
Bukan hanya jumlah kasus yang memprihatinkan, tapi juga jumlah kematian di sana.
Meski tidak sebanyak Italia dan China, tapi ada 246 orang meninggal karena corona dalam waktu satu hari saja pada Kamis lalu.
Sehingga kini total angka mortalitas AS adalah 1.195 sedangkan menurut World Meters adalah 1.300.
Lonjakan kasus membuat rumah sakit kewalahan menangani pasien.
Di New York, penyumbang separuh lebih kasus corona di AS, para staf rumah sakit yang kelelahan mulai putus asa menghadapi virus ini.

(World Meters)
Demi menampung korban meninggal, New York Bellevue Hospital Center menciptakan kamar mayat darurat menggunakan tenda dan truk berpendingin.
Sementara itu di Elmhurst Hospital Center di Queens, 13 pasien meninggal karena virus asal China ini dalam waktu 24 jam.
Masih menurut laporan CNN, ada seorang staf rumah sakit yang menuturkan kelelahannya menangani pasien Covid-19 pada akun media sosialnya.
"Aku belum tidur karena pikiranku tidak mau berhenti. Aku menangis di kamar mandi saat istirahat, ketika aku melepas APD dari diriku yang berkeringat, menutupi lekukan di wajahku."
"Aku menangis sepanjang perjalanan pulang," curhat perawat itu.
Perawat yang tidak disebutkan namanya ini menggambarkan kondisi pasien corona yang selalu batuk, berkeringat, demam dan ada ekspresi ketakutan di wajah mereka.
"Saya menangis untuk orang-orang yang meninggal. Saya menangis karena kami mengintubasi 5 pasien dalam waktu 10 menit dan saya ketakutan."