Tak Digubris hingga Dimasukkan ke RSJ, Kisah Dokter Pertama di Dunia yang Kampanyekan Cuci Tangan
Dokter asal Hungaria ini mencoba menerapkan sistem cuci tangan di Wina, Austria tahun 1840 untuk mengurangi tingkat kematian di ruang persalinan.
Namun Semmelweis tak bisa meyakinkan rekan-rekannya bahwa peristiwa demam nifas terkait dengan kontaminasi yang disebabkan kontak dengan mayat.
Mereka yang bersedia mengetes metode ini kadang melakukannya dengan sembrono sehingga hasilnya mengecewakan.
"Perlu diingat bahwa secara tak langsung ia seperti berkata bahwa mahasiswa kedokteran ini membunuh ibu-ibu, dan ini sulit diterima," kata Lerner.
Antiseptik baru diperkenalkan di klinik kandungan pada 1880-an.
Sesudah yang diterbitkannya dapat tanggapan buruk, Semmelweis memukul balik para pengkritiknya dan melabeli dokter yang tak cuci tangan sebagai "pembunuh".
Kontraknya di Wina tak diperpanjang, lalu Semmelweis kembali ke negerinya, Hungaria, dan bekerja untuk jabatan kehormatan tanpa gaji di klinik melahirkan di rumah sakit kecil Szent Rókus di Budapest.
Sebelumnya di rumah sakit itu - juga di klinik kelahiran di University of Pest, tempatnya mengajar - demam nifas merajalela, tetapi sejak ia menjabat ia berhasil memberantas demam itu.
Namun kritik terhadap teorinya tak juga mereda, dan Semmelweis semakin marah terhadap keengganan rekan-rekannya untuk mengadopsi metodenya.
Sesudah kematiannya barulah Ignaz Semmelweis mendapatkan pengakuan.
Tahun 1861, perilaku Semmelweis menjadi kacau dan ia dimasukkan ke rumah sakit jiwa.
Temannya menipunya dengan bilang bahwa ia ke sana untuk mengunjungi fasilitas kesehatan baru.
Ketika sadar, Semmelweis mencoba kabur, tapi penjaga memukulnya dan memakaikan jaket pengekang lalu menguncinya di kamar yang gelap.
Dua minggu kemudian di usia 47 tahun, Semmelweis meninggal dunia karena infeksi di tangannya.
Ia tak ikut berperan melakukan perubahan seperti yang dilakukan oleh Louis Pasteur, Joseph Lister dan Robert Koch.
Namun nama Semmelweis kemudian direhabilitasi. Kini kebersihan tangan diakui sebagai salah satu cara terpenting mencegah infeksi di rumah sakit.
(BBC Indonesia)
Artikel ini telah tayang di BBC Indonesia dengan judul Dokter pertama yang kampanyekan cuci tangan: Dikucilkan dan dimasukkan ke rumah sakit jiwa karena mengkampanyekan kebersihan di rumah sakit