Bengisnya Preman Pasar di Medan Keroyok Prajurit TNI AD, Korban Sudah Ngaku Anggota Masih Dipukuli
Bengisnya Preman Pasar di Medan Keroyok Prajurit TNI AD, Korban Sudah Ngaku Anggota Masih Dipukuli
"Sudah (buat LP). Pelakunya lebih dari satu orang," jelasnya.
Informasi lain yang berhasil didapat, sebelum dugaan terjadinya penganiayaan, saat itu korban datang ke Pajak Palapa membawa ayam menggunakan mobil untuk berjualan.
Pagi itu korban datang hendak menurunkan ayamnya, di mana usaha berjualan ayam ini korban bekerjasama dengan pihak keluarganya.
Pada saat tiba di Pajak Brayan, korban yang cuti dari kedinasan pun menurunkan ayam dari mobilnya.
Namun, seorang preman berinisial A datang menghampiri korban serta diduga memalak.
Dengan keadaan tenang korban yang disebut-sebut berdinas di Kesatuan Yonif 111, menyampaikan agar pelaku bersabar dan juga mengatakan bahwa dirinya adalah anggota TNI.
Namun, A yang merupakan preman Pajak Brayan malah tidak peduli dan langsung memanjat dan merampas ayam yang masih di mobil korban.
Tidak terima perlakuan pelaku, diduga terjadi cekcok mulut antara keduanya.
Terjadi perkelahian hingga A dikabarkan memanggil rekannya.
Kedatangannya pun untuk meminta maaf agar si preman A dilepaskan.
Mendengar permohonan itu, korban lalu melepaskan pelaku.
Namun, setelah dilepaskan korban, diduga pelaku malah tidak terima dan membawa kawan-kawannya untuk mengeroyok korban.
Para pelaku memukuli korban hingga cedera.
Setelah puas menganiaya korban, para pelaku menyekap korban di pasar tersebut.
Keluarga korban yang mendapat informasi korban dianiaya para preman, langsung menjemput korban ke Pajak Palapa.
Setibanya di sana A Cs sudah kabur dari lokasi.
Kemudian pihak keluarga membuat laporan ke Polsek Medan Barat.
(hen/tribun-medan.com)
Artikel ini sebelumnya tayang di Tribun Medan berjudul: Praka Bambang Mengaku Prajurit TNI AD Aktif, Namun Tetap Dipukuli Preman Pasar Palapa Brayan Medan