Bengisnya Preman Pasar di Medan Keroyok Prajurit TNI AD, Korban Sudah Ngaku Anggota Masih Dipukuli
Bengisnya Preman Pasar di Medan Keroyok Prajurit TNI AD, Korban Sudah Ngaku Anggota Masih Dipukuli
TRIBUNSUMSEL.COM - Puluhan preman mengeroyok seorang anggota TNI AD bernama Praka Bambang.
Terungkap kronologi lengkap prajurit TNI AD di Medan, Praka Bambang, dikeroyok puluhan preman pasar meski ia sudah mengaku sebagai anggota tentara aktif.
Praka Bambang sebetulnya sempat melumpuhkan sejumlah preman yang menyerangnya, namun para preman itu datang lagi dengan kepala preman dan anak buahnya.
Polisi kini sedang mengumpulkan bukti dan keterangan saksi untuk memburu para preman pelaku pengeroyokan.
• Kerap Perankan Figuran Polisi di Berbagai Sinetron, Siapa Sebenarnya Sosok Masran Sadindro?
Fakta terbaru, polisi mengatakan sudah menangkap dua orang yang diduga menjadi pelaku pengeroyokan.
Keduanya sudah ditetapkan menjadi tersangka.
Polisi belum menjelaskan detail motif pengeroyokan itu.
Kedua tersangka masih diperiksa secara intensif.
• Kutukan Juara Bertahan Liga 1 Indonesia, Kini Berterus ke Bali United, Berikut Rangkumannya
"Kami masih menggali keterangan dari diduga tersangka yang saat ini masih dilakukan proses penyidikan," kata Kapolsek Medan Barat Kompol Afdhal Junaidi kepada wartawan, Senin (2/3/2020).
Praka Bambang dan saudaranya terluka setelah dikeroyok komplotan preman di Pasar Palapa Brayan Medan, Minggu (1/3/2020).
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Medan (grup Tribunsumsel.com), Praka Bambang terus dipukul komplotan preman meski sudah mengaku sebagai prajurit TNI AD aktif.
Kronologi yang beredar menyebut Praka Bambang dipukul karena menolak memberikan dua ekor ayam kepada preman di Pasar Palapa Brayan.
Saat itu memang Praka Bambang sedang menemani saudaranya berjualan.
Praka Bambang sudah mengaku sebagai anggota TNI namun hal tersebut tidak dipedulikan komplotan preman, dan terus dipukuli.
Berikut kronologi lengkap yang dilansir akun instagram @infokomando;
Seorang anggota TNI dari Yonif Raider Khusus 111 Praka Bambang dan saudaranya menjadi korban pengeroyokan kawanan preman saat hendak berjualan ayam di Jl. Pajak Pulo Brayan, Medan Barat, Minggu (1/3/2020).
Kronologi bermula saat Praka Bambang Zulkifli mengantarkan ayam yang akan dijual oleh saudaranya di Jl. Pajak Palapalink kemudian didatangi dua orang preman bernama Aban dan Ahmad minta jatah untuk dijadikan cemilan saat mabuk.
Karena baru buka dan berbenah, Praka Bambang belum bisa memberikan ayam dan akan memberikan nanti jika selesai.
Tak terima dengar jawaban Praka Bambang teman Anwar bernama Aban marah minta segera diberi ayam.
Praka Bambang pun mengaku dirinya anggota TNI.
Bukannya mereda mereka malah memaki Bambang dan sebut dirinya tidak takut dengan TNI apalagi dirinya adalah residivis yang kenyang keluar masuk penjara.
Mendengar jawaban itu Praka Bambang tersulut emosi lalu memukul Aban dan menahannya dengan seikat tali.
Teman Aban lainnya bernama Ahmad mendekat dan minta maaf ingin Aban dilepaskan.
Setelah dilepas mereka kemudian pergi melaporkan kejadian ini ke Anwar Efendi alias Uli yang dianggap sebagai ketua preman di wilayah tersebut.
Alhasil mereka kembali dengan jumlah 15 orang lebih mengeroyok Praka Bambang dan saudaranya.
Toko tempat jualan juga tak lepas dari pengrusakan, mereka juga menggasak uang Rp 18 juta, handphone dan barang lainnya untuk dibawa kabur.
Paska kejadian, Praka Bambang melaporkan hal ini ke Polsek Medan Barat.
Kapolsek Medan Barat, Kompol Afdhal Junaidi, ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.
"Masih dalam tahap penyidikan dan penyelidikan," katanya, Senin (2/3/2020).
Saat disinggung apakah sudah membuat laporan ke Polsek Medan Barat, Kompol Afdhal membenarkan bahwa yang bersangkutan telah membuat LP
"Sudah (buat LP). Pelakunya lebih dari satu orang," jelasnya.
Informasi lain yang berhasil didapat, sebelum dugaan terjadinya penganiayaan, saat itu korban datang ke Pajak Palapa membawa ayam menggunakan mobil untuk berjualan.
Pagi itu korban datang hendak menurunkan ayamnya, di mana usaha berjualan ayam ini korban bekerjasama dengan pihak keluarganya.
Pada saat tiba di Pajak Brayan, korban yang cuti dari kedinasan pun menurunkan ayam dari mobilnya.
Namun, seorang preman berinisial A datang menghampiri korban serta diduga memalak.
Dengan keadaan tenang korban yang disebut-sebut berdinas di Kesatuan Yonif 111, menyampaikan agar pelaku bersabar dan juga mengatakan bahwa dirinya adalah anggota TNI.
Namun, A yang merupakan preman Pajak Brayan malah tidak peduli dan langsung memanjat dan merampas ayam yang masih di mobil korban.
Tidak terima perlakuan pelaku, diduga terjadi cekcok mulut antara keduanya.
Terjadi perkelahian hingga A dikabarkan memanggil rekannya.
Kedatangannya pun untuk meminta maaf agar si preman A dilepaskan.
Mendengar permohonan itu, korban lalu melepaskan pelaku.
Namun, setelah dilepaskan korban, diduga pelaku malah tidak terima dan membawa kawan-kawannya untuk mengeroyok korban.
Para pelaku memukuli korban hingga cedera.
Setelah puas menganiaya korban, para pelaku menyekap korban di pasar tersebut.
Keluarga korban yang mendapat informasi korban dianiaya para preman, langsung menjemput korban ke Pajak Palapa.
Setibanya di sana A Cs sudah kabur dari lokasi.
Kemudian pihak keluarga membuat laporan ke Polsek Medan Barat.
(hen/tribun-medan.com)
Artikel ini sebelumnya tayang di Tribun Medan berjudul: Praka Bambang Mengaku Prajurit TNI AD Aktif, Namun Tetap Dipukuli Preman Pasar Palapa Brayan Medan