Dokter yang Juga Model Ini Kehilangan Izin Praktik Medis Gegara Pakaiannya Bikin Resah Pemerintah
Pemerintah Myanmar mencabut izin praktik Nang Mwe San sebagai dokter lantaran cara berpakaiannya dinilai kurang sopan.
“Jadi panutannya adalah mati? Anda akan kehilangan semua petugas medis dengan sangat cepat seperti itu."
“Siapa pun yang bekerja untuk tulang itu baik untuk siapa pun termasuk diri mereka sendiri di beberapa titik."
"Saya mengagumi dedikasinya tetapi saya berharap dia bekerja di lingkungan di mana karyawan dijaga juga."
"Mereka memiliki peluang yang lebih baik untuk tetap sehat untuk merawat lebih banyak orang. "
Dalam komentar lain ada yang menuliskan:
"Panutan? Apakah kamu bercanda? Dia mati sia-sia! Dia bisa saja hidup untuk menyelamatkan lebih banyak orang. ”
• Jatuh Korban Tewas Virus Corona di Thailand, Singapura, Benarkah Indonesia Nihil? WHO Bongkar Fakta
• Cara Jitu Beritahu Anak-anak Soal Virus Corona, Jangan Ditakut-takuti Kematian, Pakai Metode Ini
Bahkan netizen di sosial media China, Weibo, menolak untuk tetap diam tentang kematian Xu, mereka menuliskan:
"Mereka adalah manusia, bukan mesin. Mereka lelah,” suara salah satu warganet.
Kerja keras dan pengorbanan Xu Hui tidak akan pernah dilupakan oleh orang-orang yang dicintainya dan rekan-rekannya.
Meskipun demikian, budaya kerja keras sampai mati perlu berhenti dimuliakan.
Kita semua harus melakukan bagian kita dalam mendorong keseimbangan kehidupan kerja yang sehat.
Memang benar jika dokter yang meninggal karena dedikasinya merawat pasien virus corona tersebut patut dicontoh.
Namun kurang benar jika orang lain harus mengikuti jejaknya untuk tewas setelah bekerja 18 hari tanpa henti.
• Dilihat dari Satelit, Wuhan Kota Pusat Virus Corona Tampak Menyala, Ilmuwan: Akibat Kremasi Mayat
• Mati Sia-sia! Pria Ini Bunuh Diri Usai Mengira Terinfeksi Virus Corona, Ternyata Penyakitnya Sepele

Update jumlah korban virus corona
Korban positif terinfeksi virus corona Wuhan hingga Jumat pagi (14/2/2020), dilansir dari Kompas.com, pukul 9.00 WIB tercatat 65.247 orang.