Ada di Indonesia, Ilmuwan China Sebut Obat Ini Ampuh dan Efektif Untuk Mengobati Pasien Virus Corona

Para ilmuwan China telah mengkonfirmasi bahwa Chloroquine Phosphate yang merupakan obat antimalaria, memiliki efek kuratif tertentu pada penyakit viru

Editor: Moch Krisna
TribunNewsmaker.com Kolase/ pixabay.com/ CNN via express.co.uk / Daily Mirror
Pasien Virus Corona 

Angka-angka terbaru dari Hubei membawa jumlah total kasus di provinsi Hubei menjadi 59.989 dan jumlah kematian menjadi 1.789.

Foto yang diunggah media China Xinhua di Twitter memperlihatkan para perawat yang bertugas di Wuhan gundul. Mereka memangkas habis rambut mereka guna menghindari infeksi silang ketika merawat pasien virus corona.
Foto yang diunggah media China Xinhua di Twitter memperlihatkan para perawat yang bertugas di Wuhan gundul. Mereka memangkas habis rambut mereka guna menghindari infeksi silang ketika merawat pasien virus corona. (Twitter/Xinhua News via Business Insider)

Sehari sebelumnya, provinsi Hubei telah mengumumkan 1.933 kasus baru dan 100 kematian.

"Dari total Hubei untuk hari Senin, 1.600 kasus baru dan 72 kematian terjadi di ibukota provinsi Wuhan," jelas komisi kesehatan Hubei seperti yang dikutip dari South China Morning Post.

China Gunakan Drone Tangani Virus Corona

Sementara itu, Grup perusahaan Terra Drone, Antwork, telah mengangkut sampel medis dan bahan berbahaya dari Rumah Sakit Rakyat Kabupaten Xinchang ke Pusat Pengendalian Penyakit Kabupaten Xinchang.

Sebuah drone pengiriman medis terbang dari Rumah Sakit Rakyat Kabupaten Xinchang ke pusat pengendalian penyakit di Kabupaten Xinchang, menandai peluncuran “jalur transportasi udara perkotaan” pertama untuk membantu melawan virus corona baru (2019-nCoV).

Kabupaten Xinchang terletak di provinsi Zhejiang, salah satu provinsi yang paling parah terkena virus ini, dengan 1.006 pasien sudah dipastikan terkena dampak 2019-nCoV pada 6 Februari 2020.

"Saat ini, daerah tersebut sedang mengalami ketegangan, khususnya dalam hal pencegahan dan pengendalian epidemi nasional ini," ujar Toru Tokushige, CEO Terra Drone Corporation melalui siaran pers kepada Warta Kota, Rabu (19/2/2020).

Untuk menanggapi kebutuhan tersebut, salah satu grup perusahaan Terra Drone, Antwork, secara aktif menghubungi rumah sakit setempat untuk mendukung pencegahan epidemi dengan tindakan praktis, bekerja sama sepenuhnya dengan pemerintah daerah dan unit bantuan medis untuk mengawal pengiriman sampel medis yang tepat waktu secara cepat.

 

Selama periode pencegahan dan pengendalian epidemi, Antwork mengambil inisiatif untuk mengambil drone jenis RA3 dan tr7s, serta menggunakan stasiun tak berawak RH1, sebagai solusi teknis untuk mengangkut sampel medis dan bahan berbahaya antara Rumah Sakit Rakyat Kabupaten Xinchang, pusat kontrol penyakit Kabupaten Xinchang, dan Rumah Sakit Rakyat Kabupaten Xinchang cabang Dashiju.

"Dalam operasi ini, solusi pengiriman menggunakan drone yang disediakan oleh Antwork pun digunakan," ungkap Toru Tokushige.

Kurangi kontak manusia

Mode operasi otomatis dan tak berawaknya dapat secara signifikan mengurangi peluang kontak manusia terhadap sampel medis dalam proses transportasi, dan meningkatkan kecepatan pengiriman.

Toru Tokushige menyebut, perusahaan cabang Antwork (Aerodeli) yang melakukan tugas operasi ini, telah memperoleh "lisensi" pengiriman drone perkotaan pertama di dunia yang dikeluarkan oleh Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok (CAAC) pada Oktober 2019.

"Pekerjaan pengiriman sampel akan dilakukan sesuai dengan prosedur operasi tersertifikasi untuk memastikan keamanan sampel medis dalam proses transportasi," tegas dia.

Sumber: Kontan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved