Flu Burung di Palembang
800 Ayam dan Itik di Palembang Mati Akibat Flu Burung, Ternyata Peternak Beli di Plaju
Lebih lanjut ia mengatakan, untuk daerah yang ada ayam dan itik yang meninggal ada di kawasan Sekojo dan Kalidoni
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Jumlah ayam dan itik di Palembang yang mati karena flu burung berjumlah 800 ekor.
"Data terakhir totalnya ada 800 ekor. Untuk sekarang sudah tidak ada lagi laporan bahwa ayam atau itiknya yang mati," kata Ketua Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Sumsel Dr (drh) Jafrizal, Selasa (11/2/2020).
Lebih lanjut ia mengatakan, untuk daerah yang ada ayam dan itik yang meninggal ada di kawasan Sekojo dan Kalidoni.
Untuk daerah lain belum ada yang melaporkan.
"Informasi yang baru didapatkan bahwa ayam yang mati tersebut dibeli dari ternak ayam dari Plaju."
"Tapi kita belum telusuri karena ini baru laporan dan nantinya akan kita tindak lanjut," bebernya.
• Ayam Pelung Seharga Rp 2 Juta Juga Mati Terkena Flu Burung, Peternak di Sekojo Rugi Rp 10 Juta
Ia pun mengatakan, bahwa di bulan Agustus 2019 dulu juga ada ayam yang mati di Plaju sebanyak 200 ekor yang terkena flu burung.
Untuk itu apakah yang di Sekojo ini juga dari Plaju masih akan ditelusuri terlebih dahulu.
"Untuk di Sekojo, sebelumnya kami sudah membagikan disinfektan untuk disemprotkan di kandang. Itu sudah kita berikan kepada lurah untuk dibagikan ke masyarakat," ungkapnya.
Lalu kepada masyarakat juga sudah diberikan edukasi tentang flue burung, agar tidak menyebar.
Kemudian juga harus memastikan hewannya terlindungi terhadap sumber penyakit, ekstrimnya cuaca artinya harus dikandangkan dan lain-lain.