4 Hal yang Harus Diketahui Tentang Media, 75 Peserta Ikut Workshop Profesionalisme Jurnalis

4 Hal yang Harus Diketahui Tentang Media, 75 Peserta Ikut Workshop Profesionalisme Jurnalis

Penulis: Prawira Maulana | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Prawira Maulana
Ketua AJI Kota Palembang, Prawira Maulana 

4 Hal yang Harus Diketahui Tentang Media, 75 Peserta Ikut Workshop Profesionalisme Jurnalis

TRIBUNSUMSEL.COM - SUNGAILIAT - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bersama Australian Embassy menggelar workshop Profesionalisme Jurnalis dengan tema “Profesionalisme Jurnalis Menghadapi Hoax” di Tanjung Pesona Beach and Resort Sungailiat Bangka Belitung Jumat (7/2).

Sebanyak 75 peserta mengikuti acara yang berlangsung selama 4 jam ini.

Selain dari jurnalis Bangka Belitung, peserta juga datang dari perwakilan AJI dari berbagai daerah, mahasiswa, humas Polda Bangka Belitung serta masyarakat umum.

Pada workshop tersebut, dua materi disampaikan oleh Ahli Pers, Willy Pramudya yang memaparkan tentang etik pers pada ranah aturan dan realisasinya serta prinsip penting dalam peliputan dan
publikasi berita.

Dilanjutkan dengan materi hukum pers mengenai cara menghindari ranjau pidana dan perdata yang disampaikan oleh perwakilan AJI, Budisantoso Budiman.

Banyaknya media yang muncul saat ini membuat dua pemateri menyampaikan tips bagaimana menyaring berita dengan benar serta pelaku jurnalistiknya, dalam hal ini jurnalis.

Menurut Ahli Pers, Willy Pramudya, ada empat hal yang harus menjadi pegangan masyarakat untuk mengetahui media tersebut jelas atau tidak.

Diantaranya yakni harus berbadan hukum. Jika media ini dalam bentuk cetak, maka dapat dilihat di media cetaknya.

“Kemudian lihat terbit berkala atau tidak, box redaksinya juga dilihat serta alamat kantor yang jelas. Dan juga jangan lupa lihat basisnya (dasar) membuat berita yang faktual atau tidak,” jelas Willy.

Sementara perwakilan AJI, Budisantoso Budiman menambahkan jika memang ada pihak yang dirugikan karena pemberitaan, maka harus teliti dalam membaca berita tersebut.

“Kita bisa menilai berita yang diterbitkan benar atau tidak. Sangat mudah dengan melihat ada atau tidak 5 W (what, where, when, who, why) dan 1 H (how),” terangnya.

Kemudian, sambung Budi coba diingat saat diwawancara oleh jurnalis dan bandingkan antara jurnalis yang satu dengan lainnya.

“Pilih mana yang benar sesuai dengan isi wawancara, artinya yang itulah yang bisa dipercaya,”

“Kemudian untuk narasumber, misalnya jurnalis yang wawancara salah, silahkan koreksi dan ada hak jawab. Atau kalau memang tidak ada tindakan, silahkan disomasi,” jelas Budi.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved