Seorang WNI di Singapura Positif Terpapar Virus Corona, Padahal Tak Pernah ke China. Kok Bisa?

Bahkan, sejak wabah itu merebak, ia dikabarkan tidak pernah meninggalkan rumah majikannya yang berada di Jalan Bukit Merah itu.

Editor: Weni Wahyuny
TribunNewsmaker.com Kolase/ Xinhua via SCMP/ANTARA FOTO/cnsphoto via REUTERS/foc/cfo
Penanganan pasien virus corona 

Pada 12 Januari Li akhirnya menderita virus karena merasa tubuhnya tidak sehat, dia dipindahkan ke bangsal isolasi sementara orang tuanya juga terinfeksi.

30 Januari tes menunjukkan hasilnya negatif, tapi Li masih berada di ruang isolasi.
World of Buzz
Ilustrasi dokter mencari vaksin virus corona.

Pada saat ini, berita internasional melaporkan bahwa China telah menangkap pelapor yang telah memperingatkan tentang coronavirus baru pada awal kemunculannya.

Para kritikus khawatir bahwa mungkin ada penutupan pandemi potensial.

Pelapor awalnya dianggap sebagai wartawan atau aktivis, tetapi sekarang telah terungkap bahwa setidaknya satu dari mereka adalah seorang profesional medis. 

Rumor lain yang saat ini beredar di negara Cina bahwa kedelapan yang ditangkap adalah dokter.

Kini, bak nasi telah menjadi bubur Mahkamah Agung Tiongkok mengatakan seharusnya negara mendengarkan perkataan Li Wenliang ketika wabah pertama kali muncul.

Mereka mengatakan delapan warga Wuhan saat itu seharusnya tidak ditangkap karena mereka sepenuhnya tidak bersalah.

"Mungkin jika masayarakat percaya rumor saat itu dan mulai memakain masker dan tindakan sanitasi, serta menghidari pasar hewan liar, mereka akan selamat," katanya.

Pada 29 Januari penngadilan tinggi Tiongkok mengkritik polisi Wuhan karena menegur delapan warga yang menyebarkan desas-desus mengenai virus tersebut.

Kini namanya telah dihapus, Dr Li mengatakan dia akan berada di garis depan untuk ikut memerangi virus tersebut begitu dia pulih.

Dia mengatakan merasa lega setelah pengadilan tinggi mengkritik polisi.

 "Saya pikir seharusnya ada lebih dari satu suara dalam masyarakat yang sehat, dan saya tidak setuju menggunakan kekuatan publik untuk campur tangan yang berlebihan," katanya.

Dia menambahkan bahwa keadilan untuk dirinya sendiri bukanlah prioritas utama, itulah sebabnya dia tidak berencana untuk pergi melalui saluran peradilan resmi untuk mendapatkan penjelasan  itu akan merepotkan.

"Lebih penting bagi orang untuk mengetahui kebenaran, keadilan tidak terlalu penting bagi saya," katanya. (Afif Khoirul/ Intisari.grid.id)

Artikel ini sudah tayang di TribunStyle.com dengan judul Tak Pernah ke China, Terungkap Kronologi dan Penyebab WNI di Singapura ini Ketularan Virus Corona

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved