Banjir di Prabumulih dan PALI
Banjir Rendam Rumah Warga Prabumulih dan PALI, Ratusan Jiwa Mengungsi
Banjir Rendam Rumah Warga Prabumulih dan PALI, Ratusan Jiwa Mengungsi Sebanyak 824 Kepala Keluarga (KK) menjadi korban banjir.
Penulis: Edison |
"Kami terpaksa mengungsi karena rumah telah tenggelam oleh air, ketinggian mencapai pinggang," ungkap Ruslaiti ketika diwawancarai sejumlah wartawan di depan rumahnya yang terkena banjir.
Ruslaiti mengatakan, saat banjir datang dirinya bersama sang anak dan suami sedang tidur di kamar namun tiba-tiba mendapati bantal mengambang.
"Banjir mulai setelah magrib sekitar pukul 19.00, saat itu bantal hanyut dan kasur basah dan belum beberapa lama semua barang terendam termasuk kasur. Kami terpaksa pindah mengungsi ke rumah tetangga," ungkapnya.
Sementara Soleha mengaku meski rumahnya tidak kebanjiran karena merupakan rumah panggung namun barang-barang seperti kayu bakar, hewan ternak serta kolam ikan terendam air banjir.
"Ini belum parah pak, biasanya banjir mencapai 3 meter sampai ke lantai rumah kami dan rumah lainnya tenggelam, semoga saja tidak banjir parah seperti dulu," katanya.
Kapolsek RKT bersama jajaran langsung memberikan bantuan berupa beras kepada para korban banjir di Desa Jungai tersebut.
"Kami memberikan bantuan alakadarnya untuk korban banjir karena mereka tidak bisa beraktifitas bekerja akibat banjir," kata Kapolsek RKT, Iptu Budiono.
Terpisah, Camat Rambang Kapak Tengah, Fanal Safri mengaku pihaknya telah mendata dan turun bersama kepolisian serta dinas kesehatan untuk memberikan bantuan kepada warga baik berupa makanan maupun pelayanan kesehatan.
Warga Alami Gatal-gatal
Sementara itu, Plt Kepala Dinkes PALI, Mudakir menyebutkan bahwa warga telah banyak mengeluhkan berbagai penyakit.
Dimana, jelas dia sejak didirikannya posko banjir, pihaknya telah melayani sedikitnya 30 orang yang alami gatal-gatal.
"Posko kita siapkan, tim PSC 119 kita siagakan dibantu bidan desa untuk bantu korban banjir." ujarnya.
"Rata-rata yang dikeluhkan warga saat ini adalah gatal-gatal, tetapi ada juga yang alami hipertensi dan asam urat atau rematik terutama bagi lansia. Untuk perlengkapan medis dan obat-obatan cukup tersedia," jelas Mudakir. (Edison/Reigen)