Pemalak Sopir Nyaris Tewas Dipukuli Warga, Sempat Dikira Begal
Pemalak Sopir Nyaris Tewas Dipukuli Warga, Sempat Dikira Begal Pemalak sopir nyaris tewas dipukuli warga karena kedapatan sedang beraksi.
TRIBUNSUMSEL.COM - Pemalak sopir nyaris tewas dipukuli warga karena kedapatan sedang beraksi.
Sejumlah warga menghajar Mohammad Eric (24) di Desa Bendiljati Wetan, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, Minggu (5/1/2020) sekitar pukul 00.30 WIB.
Mohammad Eric yang merupakan warga Desa Garum, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar ini sempat diduga seorang begal yang akan menyasar seorang sopir truk.
"Sebenarnya bukan begal, tapi dia memaksa minta uang kepada seorang sopir truk pasir," ujar Sekretaris Desa Bendiljati Wetan, Yoyok Mubarok.
Sekretaris Desa Bendiljati Wetan, Yoyok Mubarok mengungkapkan, kejadian bermula saat seorang sopir truk bernama Erfandik (35), warga Desa Pasirian, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Pasuruan berhenti di warkop tidak jauh dari Gapura desa setempat.
• Pengamat Ungkap China Ingin Ngetes Prabowo, Edhy dan Luhut, Konflik Kapal Masuk Perairan Indonesia
Saat itulah datang Mohammad Eric mengendarai sepeda motor Suzuki Satria W 2434 NK.
Mohammad Eric minta uang kepada Erfandik, dan diberi Rp 10 ribu.
"Tapi rupanya pelaku ini merasa kurang banyak. Dia minta tambahan Rp 5000," ungkap Yoyok Mubarok.
Mohammad Eric kemudian mengejar Erfandik dan memaksa kembali minta uang.
Saat itulah Erfandik berteriak minta tolong, dan mengundang warga berdatangan.
Mohammad Eric kemudian ditangkap dan dihajar beramai-ramai.
"Memang ada yang curiga pelaku ini begal, tapi bukan. Dia hanya memaksa minta uang, istilahnya narget," tutur Yoyok Mubarok.
Mohammad Eric diselamatkan polisi patroli yang datang ke lokasi kejadian dan dibawa ke Polsek Sumbergempol.
Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia melalui Paur Humas, Ipda Anwari mengakui, Mohammad Eric masih di Polsek Sumbergempol.
Dari hasil penyidikan, Mohammad Eric mengaku, minta uang kepada Erfandik.
Uang Rp 10 ribu dari Erfandik pun sudah disita.
"Tapi dia mengaku hanya minta uang, tidak pernah memaksa," terang Anwari. (David Yohanes)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com