Teror Harimau
Warga Semakin Takut ke Kebun, Bupati Muaraenim Minta Tangkap Harimau Hidup atau Mati
Satu minggu ini sudah dua warga tewas diduga diterkam harimau. Dalam kuran waktu dua bulan, sudah lima orang tewas diduga diterkam harimau
Sebelumnya, Pemkab Lahat, sendiri telah membentuk Satgas untuk menanggulangi teror harimau.
Bupati Lahat Cik Ujang meminta Satgas segera bisa memecahkan persoalan teror harimau.
Diakui Cik Ujang, jika petani saat ini resah karena tidak bisa lagi pergi ke kebun karena takut ancaman harimau.
Satgas sendiri kini melaksanakan monitoring dan sosialisasi himbauan di dua kecamatan diantaranya Kecamatan Mulak Ulu dan Kecamatan Kota Agung Kabupaten Lahat Sumatera Selatan.
Plt Bupati Muaraenim Juarsah SH, meminta BKSD dan Polhut untuk menangkap harimau hidup atau mati.
"Dengan adanya korban jiwa akibat diterkam harimau jelas ini sudah meresahkan masyarakat bahkan sudan memakan korban jiwa diluar habitatnya harimau," tegas Juarsah pada saat dirumah korban di Dusun V, Desa Padang Bindu, Kecamatan Panang Enim, Kabupaten Muaraenim, Sabtu (28/12/2019).
Tangkap Hidup Atau Mati
Plt Bupati Muaraenim Juarsah, meminta BKSD dan Polhut untuk menangkap harimau hidup atau mati.
"Dengan adanya korban jiwa akibat diterkam harimau jelas ini sudah meresahkan masyarakat bahkan sudan memakan korban jiwa diluar habitatnya harimau," tegas Juarsah pada saat dirumah korban di Dusun V, Desa Padang Bindu, Kecamatan Panang Enim, Kabupaten Muaraenim, Sabtu (28/12/2019).
Menurut Juarsah, pihaknya baik pribadi maupun atas nama pemerintah Kabupaten Muaraenim mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya,
Kepada masyarakat, pihaknya mengimbau untuk mengurangi kegiatan keluar malam, kalau sudah sore jangan ke kebun lagi dan mandi, kecuali mandi di rumah.
Untuk pihak terkait BKSDA dan Polhut untuk mengambil tindakan tegas hidup atau mati karena harimau ini sudah merambah ke pemukiman.
Dikatakan Juarsah, pihaknya tahu jika harimau tersebut dilindungi oleh Undang-undang, tetapi lebih baik melindungi manusia daripada hewan buas, sebab itu sama saja melindungi penjahat.
Menurut Juarsah, kejadian diterkam harimau ini bukan sekali bahkan sudah berkali-kali.
Warga tidak bisa mencari nafkah supaya ada tindakan yang nyata dari pihak terkait misalnya BKSDA atau Polhut untuk menangai harimau yang sudah meresahkan warga, seperti tembakan bius, untuk dikarantina atau dikembalikan ke habitatnya.
Masyarakat waspada, jalan ke kebun jangan sendiri-sendiri, sehingga kalau ada harimau bisa saling bantu sebab masyarakat mau makan tidak bisa menunggu.
"Senin ini akan dirapatkan untuk mencari langkah-langkah terkait Teror Harimau apa supaya masyarakat aman, saya sudah bersurat ke BKSDA setengah bulan yang lalu tetapi belum ada balasannya," pungkas Juarsah. (SP/ Ehdi/Ardani)