Bus Sriwijaya Masuk Jurang di Pagaralam
Pesan Terakhir Sopir Bus Sriwijaya kepada Keluarga, 'Mak Pamit Ya. Mungkin Aku Tidak Pulang'
Pesan Terakhir Sopir Bus Sriwijaya kepada Keluarga, 'Mak Pamit Ya. Mungkin Aku Tidak Pulang'
"Ketinggian pastinya (jurang Lematang) kami belum tahu. Dari penuturan warga sekitar 100-150 meter.
Tapi di lokasi kejadian tingginya sekitar 150 meter, plus kedalaman sungai Lematang," jelasnya.

4. Polisi masih selidiki penyebab kecelakaan Bus Sriwijaya
Dirlantas Polda Sumsel Kombes Pol Juni menambahkan, untuk mengungkap penyebab kecelakaan bus tersebut, pihaknya menggandeng Polda Bengkulu dalam proses itu.
"Kami juga meminta keterangan penumpang yang berhasil selamat serta melihat kondisi jalan.
Hasilnya nanti baru akan disimpulkan apa penyebabnya.
Pengusaha bus juga diimbau untuk selalu melakukan pengecekan kendaraan," imbuhnya.
Diketahui, kecelakaan bus Sriwijaya terjadi di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Tengah , kota Pagaralam, Sumatera Selatan.
Tercatat 31 korban jiwa dalam kecelakaan ini.
5. KNKT investigasi penyebab kecelakaan
Untuk mengetahui penyebab kecelakaan yang banyak menelan korban jiwa, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) langsung ke lokasi kejadian.
Wakil Ketua KNKT Haryo Satmiko mengatakan, saat ini mereka sedang mengumpulkan data dan fakta, baik di lokasi kejadian maupun dari pihak PO Sriwijaya Express terkait kecelakaan bus tersebut.
Proses investigasi itu akan melihat riwayat kendaraan serta pengemudi.
"Kami akan mencari data 500 meter sebelum kejadian.
Rambu lalu lintas yang ada di sana juga akan diinventarisir untuk mencari penyebabnya.
Sejauh ini kita belum menyimpulkan penyebab kecelakaan ini dikarenakan faktor apa," kata Haryo, Rabu (125/12/2019).
6. Sudah sempat usulkan pembangunan jembatan
Wali kota Pagaralam Alpian Maskoni mengatakan, sebelumnya mereka telah melakukan perencanaan untuk pembangunan jembatan Lematang yang diusulkan pada 2016.
Namun, perencanaan usulan tersebut dibatalkan oleh pemerintah pusat dan dilanjutkan pelebaran jalan yang dilakukan pada 2017 dan 2018 di sekitar lokasi kejadian.
Dijelaskannya, pengusulan jembatan itu sebagai antisipasi kecelakaan pada kendaraan yang melintas di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, karena kondisi jalan yang ekstrem.
"Kejadian ini menjadi pintu masuk kepada balai besar jalan dan jembatan untuk melanjutkan perencanaan jembatan tersebut.
Pembuatan tanggul-tanggul untuk pencegahan sudah dilakukan, namun kejadian tetap berlangsung," ujarnya.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha/PutradiPamungkas/TribunSumsel.com/Kompas.com)