Anak Wabup Banyuasin Pesta Narkoba
Ini Alasan dan Pengakuan Anak Wakil Bupati Banyuasin Konsumsi Sabu Sejak Setahun Lalu
TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN-Sigit Tri Atmoko (36), anak Wakil Bupati Banyuasin, ditetapkan tersangka kasus penyalahgunaan sabu
"Polisi berhasil mengamankan satu paket sabu seberat bruto 1,43 gram, timbangan digital, hp Samsung, bungkus plastik klip bening, skop plastik terbuat dari bipet," ucap AKBP Danny menyebutkan bahwa tersangka Sigit menyesali perbuatannya.
Tanggapan Sang Ayah
Diberitakan sebelumnya, Wakil Bupati (Wabup) Banyuasin Slamet Somosentono ketika dikonfirmasi, Rabu (27/11/2019) mengatakan, persoalan yang tengah dihadapi anaknya saat ini masih diproses di Polres Banyuasin.
Sejauh ini masih dalam proses pemeriksaan pihak penyidik.
Ketika ditanya terkait upaya peneguran terhadap anaknya jangan tersandung narkoba. Pakde Slamet, ternyata sudah sering dan berulang kali memberikan teguran kepada anaknya.
"Bukan saya tidak memberi tahu anak dalam penyalagunaan narkoba, saya sudah berulangkali mengingatkan kepada anak saya bahkan kepada anak-anak yang lain juga, jangan dekat - dekat dengan barang haram," ungkapnya.
Pakde menyebutkan sebanyak 137,000 urat saraf akan hancur, bahkan tiang rumah bapak ibumu akan hancur jika kau dekati barang haram itu.
"Anaknya yang berbuat kok bapaknya yang di pojokkan, bapaknyakan bekerja mengurusi rakyat untuk mencapai program Banyuasin bangkit, adil, dan sejaterah yang saat ini perlahan sudah kami lakukan, tetapi kalau ada masalah seperti ini yah, jangan bapaknya terus yang dipojokan," kata Pakde.
Untuk itu, Pakde berharap kepada penyidik harus melakukan pemeriksaan jangan pilih kasih, bukan karena anak pejabat harus sama dalam proses hukum.
Pakde juga sedikit curhat terkait karirnya selama setahun ini.
Sudah dua kali cobaan yang dialaminya dan ketiga kali ini anaknya yang dizalimi orang.
"Saya yakin, tidak mungkin ada badai terus, dipastikan badai pasti berlalu, apabila ada mendung itu, tidak akan gelap selalu," ungkap Pakde.
"Ya Allah, saya dicoba, setahun ini ada dua kali dan kini dicoba lagi. Ada hadist, orang yang dicoba adalah orang yang mampu dicoba. Orang yang tak mau dicoba langsung koit kalau dicoba," tandas Pakde seraya.