Warga Palembang Dijual ke Malaysia

Kisah Pemuda Pancasila Lepaskan 2 Wanita Sumsel dari Cengkraman Sindikat Pedagangan Manusia

Budi Sulistiyani atau yang sering disapa Yeyen menjelaskan, awalnya dua pekan lalu karyawannya, Ali, datang bersama orangtua Nc minta tolong

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Wawan Perdana
Tribunsumsel.com/Khoiril
Ilustrasi korban perdagangan manusia 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Ketua Srikandi Pemuda Pancasila Palembang Budi Sulistiyani SE MSi yang juga sebagai pengelola Pasar 16 Ilir menceritakan proses penyelamatan Nc (22), korban perdagangan manusia.

Budi Sulistiyani atau yang sering disapa Yeyen menjelaskan, awalnya dua pekan lalu karyawannya, Ali, datang bersama orangtua Nc minta tolong mencari anaknya.

Nc sudah hilang tanpa kabar selama 1 bulan dan petunjuk terakhirnya Nica pamit bekerja di Surabaya di PT xxx.

"Tiga hari dari situ saya ke Surabaya dan koordinasi dengan teman-teman di Surabaya. Kami menggunakan jaringan Pemuda Pancasila. Ketika ditelusuri ternyata PT xxx tersebut palsu, alamatnya juga tidak jelas," kata Yeyen, Rabu (6/11).

Awalnya Cari Lowongan Kerja di Facebook, 2 Wanita Palembang Disiksa dan Dijual ke Malaysia

Lalu ditelusuri lebih lanjut, ternyata letak perusahaan itu 4 jam dari Surabaya yang merupakan perusahaan penyalur TKI, tetapi ilegal.

"Minggu malam keluarga Nc nelepon saya dan bilang kalau Nc baru saja telepon. Dia bilang Nc ada di Batam di Nagoya di hotel dengan inisial NH."

"Keluarganya nelepon saya nangis-nangis, bilang tolong jemput Nc, karena kalau tidak segera dijemput malam ini juga dia akan di bawa ke Malaysia," katanya.

Karena waktu mepet untuk ke Batam, Yeyen menelepon Srikandi Pemuda Pancasila Provinsi Sumsel, Sunnah.

"Saya mintak kontak Srikandi Pemuda Pancasila Riau. Lalu saya telepon, jelaskan kronologinya. Ternyata beliau lagi di Pekanbaru, jadi saya dikasih kontak Srikandi Pemuda Pancasila kepulauan Riau," ungkapnya.

Yeyen kemudian terhubung dengan wakil ketua Srikandi Riau.

Dia minta nama dan posisi korban dimana. Lalu dikontaklah Komando Inti Mahatidana di Kepri. Rupanya hotel tersebut pengamananya masuk juga di Pemuda Pancasila di sana.

Maka owner hotel tersebut sudah langsung ditelepon dan diminta kooperatif.

Heboh Tangan Misterius di Samping Betrand Peto, Sosok Indigo Ungkap Yang Terjadi ke Host Acara MTMA

"Kemudian saya bilang oke, saya minta langsung penjemputan paksa. Anak tersebut cuma bawa handphone kecil sekali yang cuma bisa untuk nelpon, jadi saya bingung gimana ngenalinya. Lalu saya bilang kekeluarga Nica tolong kirim foto Nica, dikirim foto Nc pakai hijab, sedangkan saya tanya Nica sudah tidak pakai jilbab," katanya.

Lalu Yeyen bertanya lagi kepada Nc kamu pakai baju apa, dia bingung menerjemahkannya.

Kemudian Yeyen bilang kamu pakai kuncir tidak, Nc jawab pakai.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved