Pesan Haru Terakhir Inta Felin Sebelum Lompat dari Jembatan Musi IV, 'Doakan Inta Terus ya'
Gatot Marzuki (42), ayah kandung Inta Felin (22), tak kuasa menahan tangis dan langsung memeluk salah seorang kerabatnya saat keluar dari ruang instal
Dari ponsel miliknya Inta diketahui terakhir memesan ojek online minta diantarkan ke Jembatan Musi IV pada 30 Oktober lalu.

Orangtuanya melaporkan kehilangan ke SPKT Polresta Palembang pada 31 Oktober 2019.
Kasat Polair Polresta Palembang, Kompol Cahyo Yudo Winarno mengatakan, jenazah perempuan ditemukan di perairan Sungai Musi tepatnya di depan dermaga kontainer Pelabuhan Boom Baru.
"Informasi itu kami terima dari laporan warga pada pada pukul 06.45 wib," ujarnya.
Saat ditemukan, jenazah tersebut menggunakan baju biru celana hitam panjang dan memakai cincin perak di jari tangan kanan.
Ada juga anting-anting emas bulat di telinganya.
"Kemudian kami melakukan evakuasi untuk selanjutnya jenazah tersebut kami bawa ke rumah sakit Bhayangkara untuk menjalani pemeriksaan," kata Cahyo.
Inta anak pertama dari dua bersaudara yang semuanya perempuan.
Dia berasal dari Jalur 14, Desa Rejosari Rt 03 Rw 01 Kecamatan Muara Sugihan Kabupaten Banyuasin.
Dalam menempuh pendidikannya, di Palembang ia tinggal mengontrak.

Inta saat ini tengah menempuh pendidikan di Universitas PGRI Palembang, jurusan FKIP PGSD serta masih duduk di semester 5.
Teman satu kelasnnya menggelar tahlil sekaligus mengirim doa untuk Inta.
"Kami sengaja kumpul di musala buat kirim doa dan gelar tahlil untuk teman satu kelas kami Inta," terang salah satu temannya.
Temannya mengatakan, Inta sosok yang ceria, periang dan mudah bergaul, serta hal yang tidak dapat dilupakan dari sosok Inta adalah gaya bicaranya yang kental menggunakan bahasa Indonesia namun berlogat Jawa.
Suasana di kosan Inta Feri terlihat ramai didatangi teman-temannya.
Kosan terletak tepat di belakang gedung H depan kantin Diah memiliki 1 ruang tamu, 1 kamar, dan 1 dapur.
"Ya dia itu (Inta) sebelum menghilang kelihatan pandangan matanya blank, kayak banyak pikiran terus katanya dia juga tidak mau lanjut kuliah lagi padahal orangtuanya sayang banget sama dia," kata pemilik kantin Diah. (cr8/cr11/elm)