Menteri Kabinet Jokowi
Edhy Prabowo Jadi Menteri, Sang Kakak Terkenang Pernah Merobek Baju Adiknya Gegara Sepatu
Rasa bahagia menyelimuti keluarga besar Edhy Prabowo. Edhy Prabowo resmi menggantikan Susi Punjiastuti menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan
Penulis: Ika Anggraeni | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, MUARAENIM-Rasa bahagia menyelimuti keluarga besar Edhy Prabowo.
Edhy Prabowo resmi menggantikan Susi Punjiastuti menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan, Rabu (23/10/2019).
Ani Yulia Lestari, kakak kandung Edhy Prabowo sangat senang atas pencapaian adiknya.
"Bowo itu adik saya tepat di bawah saya, setelah saya itu Bowo, terus terang sampai sekarang saya masih tidak percaya atas pencapaian yang paling membanggakan pada adik saya tersebut, kami bangga pada Bowo," katanya.
Dikatakan Tari, sebelum duduk di DPR, Bowo pernah minta restu dulu padanya untuk nyaleg.
"Tapi saya tanya dulu tujuan dia nyaleg buat apa, terus dijawabnya tidak ada tujuan lain selain untuk membantu rakyat, mendengar jawaban itu saya bilang sama dia kalau kamu benar maju untuk rakyat saya restui,"
"Tapi pesan saya hanya satu jangan sekali-kali kamu menyalahgunakan jabatan atau melakukan korupsi, tapi saya tahu betul karakter adik saya tersebut, dia tidak akan melakukan hal yang aneh-aneh," katanya.
• Meski Hanya Raih 13 Ribu Suara, Renny Berpeluang Besar Gantikan Edhy Prabowo di Senayan
Ia juga mengatakan Edhy Prabowo memang sejak kecil sudah menunjukan jiwa kepemimpinan.
"Anaknya memang cerdas, suka menolong, dan memang sudah memiliki jiwa kepemimpinan sejak kecil, namun kalau di rumah dia tetap adik saya dan seperti adik kakak lainnya,"
"Kita juga pernah berantem, ada kenangan dulu waktu kami masih kecil dan saat itu saya sedang ngepel, eh tiba-tiba dia masuk pakai sepatu, wah langsung ribut sampai bajunya sobek saya tarik,"
"Tapi kalau saya marah, dia tidak pernah melawan, kenangan itu tidak pernah lupa, sampai sekarangpun saya ingat baju Bowo yang dipakainya yang sobek karena saya tarik," ungkapnya sambil senyum.
Deddy Aryanto, adik kandung Edhy Prabowo menuturkan, ibunda di Tanjung Enim ikut Jakarta menghadiri pelantikan.
• Tetesan Air Mata Susi Pudjiastuti Dipisah Sambut Menteri KKP, Banggakan Edhy Prabowo
"Yang datang sekitar 10 orang, namun yang masuk ke istana hanya 6 orang karena dibatasi, " kata Deddy dibincangi melalui sambungan telepon.
Eddy juga mengatakan sebagai adik kandung, ia dan keluarga awalnya tidak menyangka bahwa Edhy Prabowo akan menduduki karir sebagai menteri.
"Jujur sampai sekarang kami masih kaget, gak nyangka kalau Edhy jadi menteri, kami sangat berterima kasih pada Pak Prabowo karena beliau lah kakak kami bisa jadi seperti sekarang,"
"Apalagi kami hanya orang desa dari Tanjung Enim Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muaraenim, bisa sampai ke titik ini adalah hal yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata," tuturnya.
Ia juga menuturkan ibunya Sri Rejeki tak henti-hentinya memanjatkan syukur pada Allah SWT atas apa yang dicapai Bowo (sapaan akrab Edhy Prabowo).
• Renny Astuti Akan Gantikan Edhy Prabowo di DPR RI, Ini Statement KPU Sumsel
"Ibupun demikian, beliau masih kaget dan rasanya tak percaya, hingga tak bisa berkata-kata lagi karena begitu bahagia dan terharu atas apa yang dicapai Edhy, bahkan ibu sudah mewakafkan Pak Edhy untuk negara," katanya.
Kakak Ipar Edhy Prabowo, Ida Rahayu yang tinggal serumah dengan ibu kandung Edhy Prabowo mengatakan, ia bersama mertuanya selalu mengikuti perkembangan berita terkait penunjukan menteri oleh presiden melalui berita-berita di TV.
"Kemudian ibu nelpon Mas Bowo, tapi dia belum tahu apakah masuk atau tidak, Mas Bowo hanya minta doa dari ibu, dan kamipun hanya mantau perkembangan lewat TV saja, dan malam kemarin Mas Bowo nyuruh ibu ke Jakarta," katanya.
# Teman Bahagia
Kabar dipanggilnya Edhy Prabowo membuat sejumlah teman masa SMA-nya ikut bangga.
Edhy Prabowo adalah alumnus SMA Negeri 1 Muaraenim yang berlokasi di Jalan Perwira Nomor 1 Kelurahan Pasar 1, Muaraenim.
Tribunsumsel.com mencoba menggali cerita seputar Edhy Prabowo sewaktu masih mengenyam pendidikan di sekolah tersebut.
Beberapa orang teman satu angkatan dengannya berhasil dijumpai, Selasa (22/10/2019).
Diantaranya Astuti, wanita yang saat ini tercatat sebagai guru Kimia di SMA Negeri 1 Muaraenim.
Astuti merupakan teman satu kelas Edhy Prabowo.
Astuti mengaku, ia dan bowo (panggilan akrab Edhy Prabowo) adalah siswa kelas A1 (jurusan Fisika).
"Saya sekelas dengan Bowo, dan kami dulu menamai kelas kami dengan sebutan Afitek (anak fisika gemar teknologi)," kata Astuti.
Bowo adalah salah satu siswa berprestasi di kelas.
Dia memang dari dulu suka berorganisasi, bahkan waktu kelas II menjadi ketua OSIS.
"Ia juga terpilih mewakili kabupaten sebagai Paskibraka ditingkat provinsi," tambah Astuti.
Tak hanya itu saja, secara akademik, Edhy Prabowo juga selalu menjadi juara kelas.
"Dia tidak pernah keluar dari 10 besar, orangnya juga ramah dan memiliki jiwa sosial yang tinggi, dari sekolah dulu kami sudah yakin kalau suatu hari nanti bowo pasti jadi orang yang sukses," katanya.
Dikatakan Astuti, pada saat kelas III, Bowo mengikuti tes AKABRI dan dinyatakan lulus.
"Waktu kami dapat kabar bowo lulus AKABRI, kami sekelaspun langsung menghampiri bangkunya, dan mengerumuninya, kemudian yang paling lucu lagi,"
"Karena gemes dan sayang sama Bowo, kami menjitakinya, sambil ngomong, Bowo kami yakin suatu hari nanti, kamu akan jadi jenderal, dan sebelum kamu jadi jenderal, kami mau jitak kepala kamu dulu, soalnya kalau sudah jadi jenderal mana berani kami jitak kepala jenderal, dan ini pasti akan Bowo ingat terus, dan kamipun ramai-ramai menjitakinya,"
"Tapi bukan menjitak dengan kuat, itu jitakan sayang dari teman-teman sekelas bowo termasuk saya," ungkapnya sambil tertawa.
Sebagai sahabat, iapun berharap kedepan bowo dapat mengemban amanah yang dititipkan padanya tersebut dengan sebaik-baiknya.
• Jenderal (purn) Fachrul Razi Jadi Menteri Agama, Banyak Kiai NU di Daerah Protes dan Kecewa
"Kami hanya berharap agar Bowo tetap menjadi Bowo yang kami kenal jangan berubah, karena sampai sekarang pun dia masih sama tetap bowo yang kami kenal dulu,"
"Dia tidak pernah sombong, dan di group wathassppun dia masih suka berkomunikasi," katanya.
Hal senada juga dikatakan oleh Rusnailah, teman satu angkatan Bowo lainnya.
Menurut Rusnailah, selain memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi sejak SMA, Bowo juga memiliki jiwa sosial.
Kasih sayang dan kepedulian yang tinggi dengan siapa saja.
"Saya ingat betul dulu saya dan Bowo kalau pulang sekolah selalu bareng, karena kami dijemput oleh angkot yang sama,"
"Kami sama-sama pulang ke Tanjung Enim, dan karena rumah Bowo paling jauh, jadi dia selalu paling awal dijemput dan bebas duduk dikursi mana saja diangkot kami,"
"Sementara saya adalah penumpang terakhir yang dijemput dan selalu kebagian bangku di belakang sopir dan duduk berbelakangan dengan sopir, dan karena melihat saya merasa tidak nyaman,"
"Bowo selalu menukar tempat duduknya dengan saya, dia bilang kasian melihat saya duduk dibelakang sopir, jiwa sosialnya memang patut saya acungi jempol," katanya.
Kemudian lanjutnya saat mendapat kabar bahwa Edhy Prabowo masuk dalam Kabinet Kerja Jokowi-Maruf Amin, sebagai teman satu angkatan iapun tak heran lagi.
• Harapan Guru di Sumsel Saat Nadiem Makarim Jadi Menteri Pendidikan
"Karena dari dulu kami sudah yakin, kalau dia akan jadi orang yang besar dan menjadi pemimpin, kami ikut bangga, ada orang asli Tanjung Enim yang merupakan teman satu angkatan kami dari SMAN 1 Muaraenim jadi orang hebat apalagi jadi menteri, kami itu terharu karena bahagia, bowo memang pantas untuk mendapatkan itu," katanya.
Dilain pihak, Kepala Sekolah SMAN 1 Muaraenim, Darmadi mengaku ikut bangga dengan apa yang dicapai Edi Prabowo saat ini.
"Sebenarnya Bowo itu dulu adalah adik kelas saya, dan saya juga tau betul dengan dia, dan saat ini sebagai kepala sekolah SMAN 1 Muaraenim tentu saja kami sangat bangga, ada alumni SMAN 1 Muaraenim yang jadi orang besar, apalagi sekelas Menteri, ini untuk yang pertama kalinya," katanya.
Ditambahkanya pihaknya hanya berharap agar Bowo dapat menjaga nama baik almamater dan dapat menjalankan tugas dengan baik sesuai amanah yang dipercayakan padanya.