Karhutla 2019

106.307 Hektare Lahan di Sumsel Terbakar, Kapolda Jelaskan Ini Upaya Polri

Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan (Sumsel) menghambat aktivitas sejumlah masyarakat.

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Wawan Perdana
Dok.Pemprov Sumsel
Setelah dilepas oleh Gubernur Sumsel H.Herman Deru dan Wagub Sumsel H.Mawardi Yahya hari Selasa (24/9) lalu, ratusan mahasiswa yang menjadi relawan Karhutla langsung bergabung dalam operasi pemadaman kebakaran lahan dan hutan di sejumlah wilayah di Sumatera Selatan. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan (Sumsel) menghambat aktivitas sejumlah masyarakat.

Sekolah-sekolah diliburkan guna menghindari penyakit sesak nafas yang mungkin dialami siswa.

Timbul pertanyaan, bagaimana tugas satgas penanggulangan karhutla saat asap semakin pekat saat ini?

"Polri terus berkoordinasi dengan berbagai unsur dari satgas penanggulangan karhutla, seperti TNI, BPBD, Manggala Agni, dan unsur yang terlibat lainnya," kata Kapolda Sumsel saat acara bakti sosial di Kelurahan 3 Ulu Kecamatan Seberang Ulu (SU) 1, Palembang, Selasa (15/10/2019).

Menurut orang nomor satu di jajaran Polda Sumsel itu, Polri berkomitmen ikut menanggulangi karhutla.

Juga secara persuasif, Bhabinkamtibmas di wilayah kecamatan di seluruh penjuru Sumsel terus memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tidak membakar lahan.

"Tentunya (karhutla) ini menjadi atensi kita bersama," ucapnya.

Kabut asap masih menyelimuti kota Palembang dan sekitarnya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan mencatat, luas area terbakar di wilayah Sumsel akibat bencana kebakaran hutan dan lahan mencapai 106.307 hektare.

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori mengatakan, pihaknya menggunakan 9 helikopter yang dikerahkan untuk memadamkan api.

"Kami tetap memprioritaskan pemadaman darat serta udara dan kalau memungkinkan kita melakukan hujan buatan,"ujarnya, Selasa (15/10/2019).

Dikatakan Ansori, titik hotspot di wilayah Sumsel lebih menurun dibanding hari sebelumnya, Senin (14/10/2019).

"Untuk hitungan Akumulasi 24 jam terakhir 571. Angka itu lebih menurun dari kemarin sekitar 700an,"ucapnya.

Saat ini, lanjutnya, Ogan Komering Ilir (OKI) menjadi wilayah prioritas pemadam api oleh BPBD Sumsel.

Sebab arah asap dari wilayah itu mengarah ke Palembang sesuai dengan arah anginnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved