Karhutla 2019
Kabut Asap Semakin Pekat di Palembang, Karhutla Hari Ini Terpantau di OKI dan OI
Tidak hanya terjadi pada malam dan pagi hari, asap kebakaran hutan sangat terasa siang dan sore hari
Penulis: Linda Trisnawati |
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan semakin terasa di Palembang.
Tidak hanya terjadi pada malam dan pagi hari, asap kebakaran hutan sangat terasa siang dan sore hari.
Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih terjadi di Sumatera Selatan seperti terpantau di hari Minggu, (8/9/2019), terjadi di Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir (OI).
Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan Ansori mengatakan, karhutla terjadi di Pangkalan Lampam dan Tulung Selapan di OKI serta di Pamulutan OI.
"Total lima helikopter kita kerahkan untuk water boombing yaitu tiga ke OKI dan dua ke OI. Untuk lahan terbakar rata-rata lahan gambut," kata Ansori saat dikonfirmasi Tribunsumsel.com, Minggu (8/9/2019).
• Hatta Rajasa Jadi Juru Bicara Lamaran Putra Bupati OKI, Ini Wajah Calon Menantu
Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa untuk luasan lahan yang terbakar belum terdata.
Begitu juga untuk total titik hotsopt belum direkap, namun berdasarkan data rekapan terakhir dari Januari-Agustus tercatat total titik hotspot sebanyak 1.875.
"Paling banyak di bulan Agustus yang mencapai 1.308 titik hotspot. Kondisi di 2019 ini memang cukup panas dengan el nino kuat. Tapi belum sekuat di tahun 2015. Namun memang kondisinya lebih panas dari pada tahun 2016-2018," jelasnya.
Ia pun mengatakan, bahwa kemungkinan kondisi karhutla tahun ini akan meningkat dibandingkan tahun 2016-2018. Mudah-mudahan tidak seperti tahun 2015.
• Viral Warga Palembang Tangkap Ikan Hiu di Sungai Musi, Dijadikan Ikan Asin
"Kondisi tahun 2019 ini kalau dikatakan mendekti 2015 tidak, karena kalau di 2015 itu ispu bisa sampai 300 sedangkan saat ini kondisi udara masih baik. Kalau dari titik hotspot memang banyak tapi parametir lainnya masih bagus," cetusnya.
Sementara itu hal yang sama juga diungkapkan Gubernur Sumsel Herman Deru, bahwa kondisi udara tadi pagi ada pengurangan luar biasa.
Baik yang dihasilkan Sumsel maupum kiriman sudah berkurang.
"Imbauan saya agar warga tetap patuh dengan aturan yang ada dan tidak membuka lahan dengan cara membakar. Terimakasih juga kepada warga yang sudah tidak membuka lahan dengan cara dibakar," kata Herman Deru.
Ia pun mengatakan, bahwa kemarin ia sudah meninjau ke OKU Timur dan OI banyak hot spot yang secara logika tidak masuk akal kalau mau dibakar warga.
Karena lahan itu bukan untuk pertanian, apa penyebabnya belum tahu dan sampai saat ini masih diteliti.