Anggota TNI Gugur di Papua
Sertu Rikson Gugur di Papua, 2 Hari Sebelumnya Sang Ayah Ingatkan Selalu Hati-hati di Tempat Orang
Perjumpaan tiga bulan lalu saat Idul Fitri ternyata jadi momen terakhir bagi Sertu Anumarta Rikson Edi Chandra bertatap muka dengan ayahnya
Penulis: Edison |
"Ayah kenapa ayah pergi meninggalkan kami," katanya terisak.
Sertu Rikson, prajurit Yonkav 5/DPC Karangendah, gugur akibat kena panah dalam insiden kerusuhan aksi massa di Distrik Deiyai, Papua, Rabu (28/8/2019) siang waktu setempat.
Sedikitnya empat anggota TNI dan personel Polisi terluka. Warga sipil juga jadi korban meninggal.
Endang serta dua anaknya, Richard (13) dan Shakira (9), melepas kepergian Rikson saat berangkat penugasan ke Papua, dua bulan lalu.
Tak ada firasat Endang kalau itu pertemuan terakhir dengan suaminya.
Kepergian Sertu Rikson meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat.
Di kediamannya sejak pagi kemarin, pelayat berdatangan untuk menggelar tahlilan, meski jenazah almarhum Sertu Rikson belum tiba dari Papua.
Endang tampak sangat bersedih atas kepergian suami. Di rumah duka, Endang yang mengenakan jilbab hitam tampak memeluk erat foto Rikson sambari menangis.
Mata ibu dua anak itu tampak lebam.
Beberapa keluarga yang menemani Endang duduk di lantai ruang tamu tampak turut bersedih dan meneteskan air mata.
Di luar rumah telah terpasang tenda dan ramai pelayat datang duduk di kursi yang telah disiapkan para prajurit Yonkav 5/DPC.
Karangan bunga, di antaranya dari Panglima dan Pangdam, berjejer di kiri nakan tenda sampai ke rumah duka.
Para tetangga dan kerabat serta teman sesama anggota TNI merasa kehilangan Rikson, sosok yang dikenal baik dan bermaayarakat.
Paino Sirep (62), tetangga, mengatakan, semasa hidup almarhum sangat baik dan dekat dengan tetangga dan masyarakat.
"Beliau itu dekat dengan masyarakat dan sering ikut gotong royong ketika tugas di Karangendah," ungkapnya.