Penemuan Mayat Dipenuhi Belatung

Kisah Sedih Ninik, Suaminya Ditemukan Jadi Mayat, Biasanya Tiap Minggu Jenguk dan Kirim Uang

Adam Munawir ditemukan sudah jadi mayat di dalam pondok kebun karet desa Bitis Kecamatan Gelumbang

Penulis: Edison |
Tribun Sumsel/ Edison
Ninik warga Jalan Srikandi No 039 RT 05 RW05, Kelurahan Prabumulih Kecamatan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih, menunjukan foto bersama suaminya, Senin (26/8/2019). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH-Kepergian Adam Munawir (39 tahun), warga Jalan Srikandi No 039 RT 05 RW05, Kelurahan Prabumulih Kecamatan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih, menimbulkan duka mendalam bagi keluarga korban.

Adam Munawir ditemukan sudah jadi mayat di dalam pondok kebun karet desa Bitis Kecamatan Gelumbang, Minggu (25/8/2019).

Ninik Paryuni (35 tahun), yang merupakan istri korban ketika dibincangi di rumah duka mengaku tidak percaya sang suami meninggalkan ia dan anak semata wayangnya.

"Saya sedih karena belum lama kami ke Prabumulih tapi setelah ke Gelumbang pada Minggu (25/8/2019), mendapati dia sudah menginggal dunia sendirian," kata Ninik kepada wartawan, Senin (26/8/2019).

Ninik mengungkapkan, suaminya menetap di pondok kebun baru empat bulan terakhir dan mengurus kebun karet Ari Wahyudiantara bin Triyono.

"Biasanya suami saya seminggu sekali ke Prabumulih kalau kami di Prabumulih. Terakhir pada 18 Agustus lalu ngantar saya dan anak pulang ke Prabumulih menunggu bus,"

"Dia tidak ikut karena tanggal 20 agustus mau nimbang karet. Biasanya sudah nimbang nyusul tapi ternyata tidak," katanya.

BMKG : Palembang dan Beberapa Wilayah Sumsel Berpotensi Hujan Sore Hingga Malam Ini

Ia mengatakan, suaminya biasanya tiap minggu usai dapat uang hasil nimbang getah karet ke Prabumulih melihat ia dan anaknya.

Lalu ia dan anak serta keluarga menunggu hingga akhir pekan berikutnya berharap sang suami datang ke Prabumulih usai menimbang getah karet.

Namum hingga Sabtu (24/8/2019) tak kunjung datang sehingga Ninik memutuskan untuk ke kebun menemui suaminya.

"Saya ditemani adik dari sini pukul 15.00 dan tiba di sana pukul 16.00, ketika sampai pondok melihat motor di luar dan pondok terkunci."

"Saat itu tercium bau busuk dari jauh, dimana suami saya ini gerutuk saya, tiba-tiba setelah kami bongkar pintu pondok suami saya sudah meninggal," katanya dengan kata berkaca-kaca.

Ninik kemudian menghubungi keluarga dan warga yang tinggal tak jauh dari kebun, lalu dilakukan evakuasi dan dibawa ke RSUD Prabumulih.

"Kami tidak mau di otopsi karena dia meninggal pasti akibat sakit walaupun selama ini tidak ada sakit apapun, motor dan harta benda tidak ada yang hilang."

"Saat meninggal suami saya pakai baju tiga lapis dan di dekat dia tidur ada balsem sama sendok bekas kerikan, mungkin kena angin duduk dan tidak bisa kabari kami lagi," katanya menyesal.

Oleh karena itu menurut Ninik, usai dilakukan pembersihan di kamar mayat RSUD Prabumulih dirinya bersama keluarga sepakat membawa suami yang dinikahinya tujuh tahun silam itu untuk dimakamkan.

"Suami saya sudah dimakamkan pagi tadi di pemakaman umum Kelurahan Prabusari Bakaran, suami saya asli Belitar dan saya asli kota Prabumulih, kami mengurus kebun di sana bagi dua hasil," beber Ninik.

Kronologi Penemuan Mayat

Keluarga gelisah tentang beredaan Adam Munawir yang sudah seminggu tidak menjenguk istri dan anaknya di Prabumulih.

Tidak ada kabar, sang istri memutuskan untuk menjenguk sang suami di tempat kerjanya di Desa Bitis, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Sang istri berangkat bersama adik dan anaknya.

Sesampainya di pondok tempat Adam tinggal, mereka melihat bahwa pondok kebun dalam keadaan terkunci dari dalam.

Kemudian istri korban berinisiatif untuk menyuruh adiknya untuk membuka pondok tersebut melalui jendelanya.

Kemudian setelah jendela terbuka betapa terkejutnya mereka saat menyaksikan korban dalam keadaan sudah tidak bernyawa.

Eva Susanti Tewas Ditabrak Damri saat Menyeberang di Terminal Pasar Induk Jakabaring

Korban dengan posisi tubuh tengkurap dan dalam keadaan sudah membusuk dan dipenuhi belatung.

Istri korbanpun menjerit histeris, dan kemudian langsung menelpon ibunya dan mengabarkan bahwa suaminya sudah meninggal.

Sedangkan adik korban langsung memberitahukan kepada warga sekitar dan menelpon pihak kepolisian utk melaporkan kejadian tersebut

Warga Desa Bitis, Kecamatan Gelumbang mendadak heboh ketika mengetahui kabar ini.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, Senin, (26/8/2019), peristiwa menggemparkan warga desa Bitis tersebut terjadi dalam sebuah pondok di kebun yang berlokasi di dusun I Desa Bitis kecamatan Gelumbang Kabupaten Muaraenim.

Adapun indentitas dari mayat tersebut diketahui bernama Adam Munawir (39 tahun), warga jalan srikandi No 039 RT.05 RW.05 Kelurahan Prabumulih Kecamatan Prabumulih Barat Kota Prabumulih.

Peristiwa penemuan mayat tersebut bermula saat adik ipar korban yakni Doni Eko Prasetyo Bin Ibrahim, (20) dan istri korban yakni Ninik Paryuni Binti Ibrahim, (34) dan anak korban berangkat dari prabumulih menuju ke pondok dimana korban tinggal di desa bitis kecamatan Gelumbang kabupaten Muaraenim untuk menemui korban.

Mereka datang untuk menanyakan keadaan korban, dimana sudah kurang lebih dari 1 minggu korban tidak ada kabar dan tidak pernah ke prabumulih untuk menemui istri dan anaknya.

Serta sudah sekitar 1 minggu juga korban tidak mengirimkan uang untuk istri dan anaknya.

Ibu korban, Buriem (59 tahun) mengatakan, ia terakhir bertemu dengan anaknya tersebut pada hari minggu tanggal 10 agustus 2019 yang lalu.

"Pada saat itu korban datang menemui saya ke rumah di Prabumulih sekaligus untuk menemui istri dan anaknya yang juga tinggal di prabumulih,"katanya.

Ia juga mengatakan bahwa korban semasa hidupnya berkelakuan baik.

"Dia tidak banyak ulah, dan dia juga tidak mempunyai musuh, dia sendiri lebih banyak menghabiskan waktu di kebun dan tinggal dipondok sendiri"

"Sedangkan istri korban tinggal di prabumulih, namun kadang-kadang anak dan istrinyapun ikut tinggal di pondok," terangnya.

Dikatakannya pihaknya sudah pasrah dan ikhlas menerima kepergian korban untuk selama-lamanya.

Kapolres Muaraenim, AKBP Afner Juwono melalui Kapolsek Gelumbang, AKP Dwi Satya Arian membenarkan adanya peristiwa tersebut.

"Kita masih melakukan penyelidikan terhadap penyebab tewasnya korban namun untuk hasil dari olah TKP tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," katanya.

Selain itu lanjutnya pintu dan jendela pondok tersebut saat korban ditemukan dalam keadaan terkunci rapat dari dalam pondok.

"Baik didalam pondok dan diluar blm ditemukan benda - benda yg ada kaitannya tindak kekerasan terhadap korban, dan kerusakan lainnya, saat ditemukan Posisi korban dalam keadaan tertelungkup pada bagian kaki masih tertutup selimut,"

"Kemudian pada saat di cek dan dilihat bersama tim medis dari puskesemas gelumbang bahwa belum ada tanda tanda atau bekas kekerasan di sekitar badan korban"

"Di dalam pondok tersebut, pakaian korban yang dikenakanpum belum terlihat ada yang robek dan masih utuh," jelasnya.

Ia juga menambahkan, barang-barang berharga milik korban yaitu motor dan HP serta yang lainnyapun sementara ini tidak ada yang hilang.

"Korban bekerja di kebun milik Ari Wahyudiantara bin Triyono kurang lebih sudah 8 bulan sejak bulan januari tahun 2019 dan tinggal di pondok tersebut sendirian dan terkadang bersama istri dan anaknya," katanya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved