Dibalik Kasus Enzo Zenz Allie, Mantan Panglima Beberkan Cerita TNI Sempat Kecolongan Taruna Komunis

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko angkat bicara soal Enzo yang lolos Taruna Akmil dan disebut-sebut terlibat organisasi Hizbut Tahrir Indon

YouTube TNI AD/Chirpstory
Bantahan kakak Enzo Zenz Allie soal adiknya Dituduh Simpatisan HTI 

Menurut Wawan, ideologi adalah salah satu dasar penting untuk menjadi seorang tentara.

Apalagi, sudah ada contoh kasus adanya aparat penegak hukum yang berpotensi terpapar paham-paham radikalisme.

"Faktanya, ada lho aparat yang berbelok. Seperti di Jantho, Aceh, ada aparat yang memiliki paham radikalisme, kemudian langsung dipecat.

"Di Poso juga ada, hal itu menunjukkan bahwa begitu bahayanya jika perekrutan tidak steril," imbuhnya.

Oleh karena itu, juru bicara Kepala BIN ini menyarankan agar TNI bisa lebih ketat dalam merekrut calon tarunanya.

"Kalau tidak steril itu berbahaya, kebijakan bisa mengarah ke kiri atau ke kanan yang tidak mengarah pada NKRI. Verifikasi perlu dilakukan, check and re-check," ujar Wawan.

Meski begitu, Wawan tetap beranggapan jika semua pihak harus menilai tudingan dugaan radikal terhadap Enzo Allie secara lebih obyektif.

"Karena kita juga tidak ingin terjebak di dalam sebuah asumsi saja, apalagi fitnah".

"Jadi, semuanya ini harus objektif dan harus juga mendekati (menggali) dari semua pihak," jelasnya.

Pihak TNI sendiri menyatakan akan mendalami kasus tudingan dugaan radikal yang menyerang salah satu tarunanya, yakni Enzo Allie.

Dikutip dari Kompas.com. Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa akan memeriksa Enzo Allie dan para taruna lainnya dengan metode lebih ilmiah.

Hal ini dilakukan guna mengecek apakah Enzo Allie dan para taruna lainnya layak masuk TNI atau tidak.

"Jadi kami Angkatan Darat akan melakukan satu pemeriksaan yang lebih saintifik, lebih ilmiah menggunakan parameter yang sudah teruji".

"Jadi kalau kami nanti setelah paket pemeriksaan ini kemudian menghasilkan sesuatu apakah dia layak atau tidak melanjutkan itu benar-benar berdasarkan paket yang sudah teruji," tegas Andika.

(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved