Siswa SMA Taruna Indonesia Tewas

Kejinya Senior Saat MOS, AS Buat Wiko Siswa SMA Taruna Palembang Tewas Dipukul 2 Hari Berturut-turut

Polresta Palembang akhirnya menetapkan tersangka baru dalam kasus penganiayaan kepada Wiko hingga menyebabkan tewas, siswa SMA Taruna Palembang

WINANDO/TRIBUNSUMSEL.COM
Suasana pemakaman Wiko. 

Terlihat, dalam adegan ini saat Wiko tiba menuju barisan usai pingsan, Wiko yang duduk dengan baju terbuka langsung dihampiri seniornya AS.

Ketika Wiko sedang duduk, sang senior langsung memukul bagian perut Wiko sebanyak satu kali.

"Kenapa baju kau terbuka," ujar AS yang datang dan langsung memukul bagian perut Wiko.

Ketika usai memukul perut Wiko sebanyak satu kali, dua teman Wiko berbicara dengan sang senior bila Wiko baru sadar dari pingsan dan kesurupan.

"O..kau ini yang pingsan tadi," ujar AS sambil meninggalkan Wiko yang masih terduduk.

Ketika teman-temannya berdiri, ternyata Wiko tidak bisa bangun. Sehingga, membuat AS mendekati Wiko dan memapah Wiko untuk bangun.

Saat Wiko bangun, AS langsung membawa Wiko ke pos kesehatan. Selang beberapa lama, Wiko dibawa pulang ke sekolah dan diantarkan ke tempat tidurnya.

Di sini, Wiko juga sempat diperiksa Tuntri mengenai kesehatan dari Wiko yang masih terlihat lemas usai mengikuti MOS.

Periksa 20 saksi untuk dimintai keterangan.

Hal ini diungkapkan Kapolresta Palembang Kombes Pol Didi Hayamansyah.

"Untuk penanganan kasus Wiko yang diduga menjadi korban kekerasan yang dilakukan SMA Taruna Indonesia sampai saat ini kita sudah melakukan pemanggilan terhadap lebih dari 20 saksi yang sudah kita lakukan pemeriksaan," kata Kapolresta saat dikonfirmasi Senin (29/72019).

Selain pemeriksaan saksi, pihaknya juga akan meneliti hasil medical record dari dua rumah sakit tempat Wiko sebelumnya dirawat.

"Dan kita juga akan meminta pendapat IDI (Ikatan Dokter Indonesia) dan kita akan bandingkan medical recordnya nanti yang dikeluarkan oleh dua rumah sakit ini sekaligus nanti apa saja keterangan dari IDI," katanya.

"Dan kita juga akan mintakan keterangan Rumah Sakit Bhayangkara terkait yang ahli dalam bidang forensik. Apakah yang diduga dilakukan oleh pelaku yang nantinya akan kita tetapkan apakah disitu ada tindakan kekerasan sehingga menyebabkan luka atau meninggal dunia," tambahnya.

Dikatakan Kapolresta, hingga saat ini belum menaikkan status tersangka, tapi kita masih melakukan penyelidikan yang sampai saat ini baru sampai pada status penyidikan terhadap beberapa saksi.

"Jadi sampai sejauh ini baru pemeriksaan saksi dan beberapa keterangan dokter terkait medical record. Apakah ada tanda-tanda kekerasan, apakah ada hubungannya meninggal dengan kasus kekerasan atau karena penyebab lain yang masih dalam penelitian kita," jelasnya.

Sementara untuk Obby frisman yang berstatus tersangka atas meninggalnya Delwyn, Kapolresta mengatakan masih menetapkan pelaku tunggal.

"Berdasarkan hasil dari penyidikan maupun penyelidikan kita. Dan itu sudah dibenarkan dan juga penyesuaian dengan keterengan para saksi yang sudah kita periksa," ungkapnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved