Kasus Penyiksaan SMA Taruna

Tubuh Penuh Lebam dan Teriak Ampun Komandan, Kondisi Wiko Korban Kritis Penyiksaan MOS SMA Taruna

Kasus kekerasan yang terjadi pada siswa SMA Taruna Indonesia saat masa orientasi siswa (MOS) terus bergulir.

Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Prawira Maulana
SRI HIDAYATUN/TRIBUNSUMSEL.COM
Wiko masih kritis usai operasi diduga akibat penyiksaan selama MOS SMA Taruna Indonesia Palembang. 

TRIBUNSUMSEL.COM.PALEMBANG- Kasus kekerasan yang terjadi pada siswa SMA Taruna Indonesia saat masa orientasi siswa (MOS) terus bergulir.

Salah satu siswa yakni Delwyn meninggalkan setelah mendapatkan kekerasaan saat mengikuti MOS disekolahnya.

Satu lagi korban yang diduga menjadi korban kekerasan yakni Wiko (16) saat ini sedang dalam keadaan kritis di Rumah Sakit Karya Asih Charitas Palembang.

Ketika Tribunsumsel.com menyambangi, terlihat kondisi siswa SMA Taruna ini dalam keadaan lemah dan sangat kritis.

Di ruang perawatan, tubuh siswa ini sudah dipasangi alat-alat yang dipasang ke dada.

Nampak orangtua Wiko tak henti terus mendampingi korban yang tengah kritis tersebut.

Orangtua Wiko, Suwito didampingi Firli Darta, SH menceritakan pada saat hari Sabtu, (13/7/2019) sekitar pukul dua siang, Suwito mendapatkan telepon dari pihak sekolah mengabarkan kalau anaknya masuk rumah sakit.

"Saya dapat telepon dari pihak sekolah katanya anak saya sakit panas tinggi dan sudah ada di rumah sakit Karya Asih Charitas," ujarnya.

Mendengar kabar tersebut, ia pun terkejut dan langsung bergegas menuju rumah sakit.

Satu jam kemudian, saat tiba di rumah sakit ia melihat anaknya sudah dalam kondisi tak sadarkan diri.

"Saat sampai di rumah sakit anak saya sudah di IGD tengah ditangani dokter. Ia tak sadarkan diri dan ngigau terus "ampun komandan, jangan pukul lagi," ujar Suwito menceritakan kepada Tribunsumsel.com dengan menahan air mata.

Setelah diperiksa dokter dan dironsen, didapatkan bahwa anaknya mengalami usus terlilit sehingga harus dilakukan tindakan cepat untuk dioperasi.

"Saya lihat perut anak saya itu bengkak mba besar sekali. Jadi jam 9 malam itu langsung diambil tindak operasi dan selesai jam 12 malam hingga sekarang tak sadarkan diri," jelasnya.

Suwito mengatakan sebelum dioperasi anaknya sempat masuk kamar dan melihat tubuh di bagian belakang anaknya lebam-lebam seperti habis kena pukulan.

"Kami belum sempat bertanya karena anak saya itu ngigau terus tak terhitung lagi," ungkap dia.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved