Pemilik Toko Emas Dirampok di Palembang
Ferry Anak Pemilik Toko Sumber Mas Prihatin Orangtuanya Jadi Korban Perampokan di Palembang
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Pemilik toko emas menjadi korban perampokan di Palembang dengan kerugian mencapai Rp 1,6 miliar
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Pemilik toko emas menjadi korban perampokan di Palembang dengan kerugian mencapai Rp 1,6 miliar.
Perampokan terjadi di Simpang Tiga Jalan Semeru Kelurahan 17 Ilir lapangan Hatta Palembang, Rabu (3/4/2019) pagi.
Pasangan suami istri (pasutri) yang menjadi korban perampokan saat ini mendapat perawatan di Rumah Sakit Charitas Palembang.
Korban pasutri itu bernama Kevy dan Djulijono, pemilik Toko Sumber Mas, mengalami luka dan akan segera dioperasi.
Ferry (25 tahun), anak korban Pasangan suami istri pemilik toko emas dirampok mengungkapkan, sangat prihatin dengan nasib kedua orangtuanya.
• Begini Kondisi Saat Perampok Beraksi di Jl Semeru Palembang, Saksi Tak Dengar Ada Teriakan Rampok
• Detik-detik Kepanikan Usai Perampokan Pemilik Toko Emas di Palembang, Sempat Ikat Luka Pakai Plastik
"Saya tahunya orangtua sudah di rumah sakit dan dibegal saat mau pergi ke toko," ungkapnya di Rs Charitas.
Fery menjelaskan, untuk barang yang dirampok berupa 2.7 kg emas.
Keluarga saat ini fokus untuk kesehatan orangtuanya.
"Semoga pelaku cepat ditemukan dan diberikan hukuman yang setimpal," tutupnya.
E Kresna Tuti selaku Humas Rs Cahritas Palembang membenarkan, pihaknya menerima pasien yang diduga korban perampokan toko emas.
• BREAKING NEWS, Kebakaran Asrama Akbid Rangga Husada dan Cafe di Prabumulih, Terjadi Bersamaan
• Inilah Identitas Korban Perampokan di Jl Semeru Palembang, Pemilik Toko Emas Sinar Mas
"Benar kita menerima setelah satu jam kejadian, dan saat ini kondisi masih dalam perawatan intensif," katanya.
"Untuk si istri mengalami luka robek di lengan kanan atas dan kiri saat ini sedang dioperasi, dan untuk suami lengan kiri bawah yang nantinya juga akan dioperasi," tambahnya.
Kronologi
Korban yang hendak pergi ke toko emasnya, dihadang empat pelaku menggunakan dua sepeda motor.
Keempat pelaku berhasil membawa kabur tas milik korban yang berisikan, 10 keping logam mulia, perhiasan seberat 1.7 kg.
"Kerugian korban ditaksir sekitar Rp 1.6 miliar," ujar Kapolsek IT 1 Kompol Edi Rahmat.
Pasangan suami istri (pasutri) pemilik toko emas dirampok tepat di simpang tiga Jalan Semeru Kelurahan 17 Ilir Lapangan Hatta Palembang, Rabu (3/4/2019), memang biasa pakai bentor.
• Katim Heri Besuk Pemilik Toko Emas Korban Perampokan Dirawat di IGD RS Charitas Palembang
• Biar Tidak Mencolok, Alasan Korban Perampokan Bawa Emas Senilai Rp 1,6 Miliar Pakai Bentor
Hal itu disampaikan keluarga korban yang sedang membesuk di instalasi gawat darurat (IGD) Rs Charitas tempat dirawatnya pasutri tersebut.
"Memang selama ini biasa bawa barang seperti itu pakai bentor, biar tidak mencolok niatnya," kata kerabat korban yabg tidak mau disebutkan namanya.
"Pastinya saya kurang tau, tapi kurang lebih seperti itu memang biasa pakai bentor dan ini pertama kali mengalami kejadian seperti ini," tambahnya.
Cerita Pengemudi Bentor
Pasangan suami istri (Pasutri) di Palembang menjadi korban perampokan saat menjadi penumpang becak motor (bentor), Rabu (3/4/2019).
Korban adalah pemilik toko Sumber Mas yang dirampok saat hendak ke tokonya.
Korban yang hendak pergi ke toko emasnya, dihadang empat pelaku menggunakan dua sepeda motor.
Keempat pelaku berhasil membawa kabur tas milik korban yang berisikan, 10 keping logam mulia dan perhiasan seberat 1.7 kg.
"Kerugian korban ditaksir sekitar Rp 1.6 miliar," ujar Kapolsek IT 1 Kompol Edi Rahmat.
• Sudah Dua Kali Pemilik Toko Emas Djulijono Menghadapi Perampok, Pernah Dirampok di Toko
• Ferry Anak Pemilik Toko Sumber Mas Prihatin Orangtuanya Jadi Korban Perampokan di Palembang
Pasangan suami istri (pasutri) pemilik toko emas dirampok tepat di simpang tiga Jalan Semeru Kelurahan 17 Ilir Lapangan Hatta Palembang, Rabu (3/4/2019),
Tukang becak motor Ridwan (55 tahun), ternyata tak hanya tinggal diam ketika melihat penumpangnya dirampok, Rabu (3/4/2019).
Ia berupaya menolong Djulijono dan istrinya Kevy, ketika dua pelaku berupaya merebut tas milik korban yang berisikan logam mulia serta perhiasan.
"Aku memang mangkal di sekitar situ, pagi mereka minta antar. Saat di simpang tiga, sempat berhenti karena macet."
"Tiba-tiba datang dua pelaku yang langsung merebut tas korban," ujarnya saat ditemui di Polsek IT 1 Palembang.
Melihat dua pelaku yang berupaya merebut tas milik Djulijono, Ridwan mengambil balok kayu.
• Detik-detik Kepanikan Usai Perampokan Pemilik Toko Emas di Palembang, Sempat Ikat Luka Pakai Plastik
• Begini Kondisi Saat Perampok Beraksi di Jl Semeru Palembang, Saksi Tak Dengar Ada Teriakan Rampok
Salah seorang pelaku dipukulnya menggunakan balok kayu tersebut.
Namun, tiba-tiba datang dua pelaku lagi menggunakan motor dari belakang langsung menabraknya.
Ia sempat terjatuh dan berupaya bangkit untuk kembali menolong kedua korban.
"Satu pelaku sempat mengancam. "Aku tembak kau", makanya aku mundur karena aku takut kena tembak," ceritanya.
Akan tetapi, Ridwan mengungkapkan ia sama sekali tidak melihat pistol pelaku.
Kemungkinan, pelaku menggertaknya saat ia memuji salah seorang pelaku menggunakan balok kayu.
Ferry (25 tahun), anak korban Pasangan suami istri pemilik toko emas dirampok mengungkapkan, sangat prihatin dengan nasib kedua orangtuanya.
"Saya tahunya orangtua sudah di rumah sakit dan dibegal saat mau pergi ke toko," ungkapnya di Rs Charitas.
Fery menjelaskan, untuk barang yang dirampok berupa 2.7 kg emas.
Keluarga saat ini fokus untuk kesehatan orangtuanya.
"Semoga pelaku cepat ditemukan dan diberikan hukuman yang setimpal," tutupnya.
Penuturan Saksi
Dian, saksi mata di lokasi kejadian menuturkan, saat kejadian korban langsung dihentikan oleh sebuah sepeda motor yang dinaiki dua orang pria.
Saat itu mereka hendak keluar dari persimpangan jalan Semeru menuju ke jalan raya.
• Cerita Pengemudi Bentor Lihat Penumpangnya Dirampok, Pukul Pelaku Pakai Balok Diancam Ditembak
• Sudah Dua Kali Pemilik Toko Emas Djulijono Menghadapi Perampok, Pernah Dirampok di Toko
"Satu duduk di motor, satu lagi langsung bergerak dan narik tas hitam korban,"ucapnya.
Tidak lama kemudian, muncul lagi sebuah sepeda motor yang juga dikendarai dua orang pria.
Mereka langsung menabrak motornya ke bentor yang dinaiki korban.
"Ya pasti karena melihat temannya kesulitan merampas tas itu, jadi pelaku lain ikut membantu,"ujarnya.
Saat itu, pengendara bentor sempat bergerak untuk membantu penumpangnya yang hendak dirampok.
Tapi usahanya itu tidak berbuah hasil.
• Hindari Lubang, Truk Terjun dari Jembatan Keramasan Palembang
• Bongkar Kantor Lurah Sukajadi, 2 Pelajar di Prabumulih Ditangkap Polisi
Sebab, pelaku kemudian berhasil membawa kabur tas hitam berisi emas yang dibawa korban.
"Iya tukang bentornya sempat berkelahi juga sama perampok itu. Tapi jelaslah dia kalah. Pelakunya bawa pisau panjang,"ujarnya.
"Belum lagi ada pelaku lain yang datang tiba-tiba dari belakang. Bawa senjata juga. Ya sudah, nggak bisa berbuat apa-apa,"sambungnya.
Begitupun dengan korban yang sempat melawan. Terjadi aksi saling tarik menarik antara pelaku dan korban yang mempertahankan barang bawaannya.
"Wah, sampai guling-guling ke jalan orang itu (korban). Kelihatan sekali usahanya biar tas itu tidak dibawa pelaku."
"Tapi karena sudah kena luka bacok, ya ujung-ujungnya kalah sama pelaku,"ucap Dian seolah memperagakan aksi tarik menarik antara pelaku dan korban.
Dian menduga, sejak awal korban sudah dibuntuti oleh pelaku.
"Ya karena waktu pelaku pertama kesulitan merampas tas korban, tiba-tiba langsung muncul pelaku yang lain. Itukan mencurigakan dan pastinya sudah dibuntuti dari awal,"ujarnya.
Keempat pelaku berhasil membawa kabur tas milik korban yang berisikan, 10 keping logam mulia dan perhiasan seberat 1.7 kg.
"Kerugian korban ditaksir sekitar Rp 1.6 miliar," ujar Kapolsek IT 1 Kompol Edi Rahmat.
Pasangan suami istri (pasutri) pemilik toko emas dirampok tepat di simpang tiga Jalan Semeru Kelurahan 17 Ilir Lapangan Hatta Palembang, Rabu (3/4/2019),
Tukang becak motor Ridwan (55 tahun), ternyata tak hanya tinggal diam ketika melihat penumpangnya dirampok, Rabu (3/4/2019).
Ia berupaya menolong Djulijono dan istrinya Kevy, ketika dua pelaku berupaya merebut tas milik korban yang berisikan logam mulia serta perhiasan.
"Aku memang mangkal di sekitar situ, pagi mereka minta antar. Saat di simpang tiga, sempat berhenti karena macet."
"Tiba-tiba datang dua pelaku yang langsung merebut tas korban," ujarnya saat ditemui di Polsek IT 1 Palembang.
Melihat dua pelaku yang berupaya merebut tas milik Djulijono, Ridwan mengambil balok kayu.
Salah seorang pelaku dipukulnya menggunakan balok kayu tersebut.
Namun, tiba-tiba datang dua pelaku lagi menggunakan motor dari belakang langsung menabraknya.
Ia sempat terjatuh dan berupaya bangkit untuk kembali menolong kedua korban.
"Satu pelaku sempat mengancam. "Aku tembak kau", makanya aku mundur karena aku takut kena tembak," ceritanya.
Akan tetapi, Ridwan mengungkapkan ia sama sekali tidak melihat pistol pelaku.
Kemungkinan, pelaku menggertaknya saat ia memuji salah seorang pelaku menggunakan balok kayu.