Pemilik Toko Emas Dirampok di Palembang
Begini Kondisi Saat Perampok Beraksi di Jl Semeru Palembang, Saksi Tak Dengar Ada Teriakan Rampok
Beredar video di sosial media yang menunjukkan terjadi aksi perampokan terhadap sepasang suami istri yang tengah melintas di kawasan wilayah Lapangan
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Prawira Maulana
TRIBUNSUMSEL. COM, PALEMBANG - Beredar video di sosial media yang menunjukkan terjadi aksi perampokan terhadap sepasang suami istri yang tengah melintas di kawasan wilayah Lapangan Hatta, Rabu (3/4/2019).
Dari informasi yang beredar, suami istri tersebut adalah pemilik toko emas di kota Palembang.
Dari rekaman video, terlihat sempat terjadi aksi tarik menarik antara pelaku yang berjumlah empat orang dengan korban yang masih duduk di dalam becak motor (bentor).
Namun mirisnya, meskipun kondisi jalan tidak terlalu sepi, sama sekali tidak terlihat ada warga sekitar yang berani mendekat untuk membantu korban.
Bahkan terlihat ada beberapa mobil yang hendak masuk ke persimpangan persis di lokasi kejadian. Namun nyatanya tidak ada satupun pengendara yang berani turun dan membantu korban. Hanya suara keras dari klakson mobil yang terdengar saat kejadian.
Sejumlah komentar pun keluar dari para penggiat sosial media yang menyayangkan tidak adanya bantuan terhadap korban dari warga sekitar.
Tribunsumsel.com yang langsung ke lokasi kejadian setelah mendapat informasi adanya kejadian tersebut, langsung menemui warga sekitar untuk mengetahui situasi yang sebenarnya saat peristiwa tersebut terjadi.
• Saksi Perampokan Bos Toko Emas di Palembang : Pelaku Bawa Pisau Panjang Bacok Korban
• Sudah Dua Kali Pemilik Toko Emas Djulijono Menghadapi Perampok, Pernah Dirampok di Toko
• Detik-detik Kepanikan Usai Perampokan Pemilik Toko Emas di Palembang, Sempat Ikat Luka Pakai Plastik
Peristiwa itu terjadi persis di simpang tiga jalan Semeru lapangan Hatta.
Udin, saksi mata membantah keras tidak adanya bantuan dari warga sekitar terhadap korban.
"Jadi begini, awalnya kami mengira ada pengendara motor yang bersenggolan terus bertengkar. Kami sama sekali tidak tahu kalau itu perampokan," ucapnya.
"Karena waktu itu, banyak mobil yang tiba-tiba berhenti di simpang itu. Berhubung karena posisi korban masih di dalam persimpangan jalan, jadi mereka tertutup oleh badan mobil," sambungnya.
Udin mengatakan, korban sama sekali tidak berteriak maling atau rampok. Mereka hanya mengeluarkan suara seperti orang berkelahi. Hal itu semakin diperkeruh oleh bisingnya suara klakson mobil yang entah kenapa terus berbunyi saat ini.
"Harusnya bukan warga yang langsung menolong. Tapi si pemilik mobil. Mereka yang melihat langsung, tapi tidak berani menolong. Cuma suara klakson saja yang dikeraskan,"ujarnya.
Warga sekitar baru tahu bahwa terjadi perampokan saat barisan mobil di dekat lokasi kejadian, mulai bergerak maju ke depan.
"Nah, dari situ baru kami lihat. Ternyata perampokan,"ujarnya.