Berita Palembang
Warga Naskah Palembang Keluhkan Sampah Hampir Setahun Belum Diangkut, Takut Jadi Sumber Penyakit
Sampah yang berserakan juga menutupi sebagian akses jalan setapak yang biasa dilalui warga dengan berjalan kaki maupun menggunakan sepeda motor
Penulis: Shinta Dwi Anggraini |
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -Warga Jalan Naskah, KM 7 Palembang mengeluhkan tumpukan sampah yang hampir satu tahun ini belum pernah diangkut oleh Dinas Kebersihan Kota Palembang.
Tumpukan sampah di wilayah tersebut berada persis di ujung lahan kosong milik sebuah BUMN di Jalan Naskah KM 7 Palembang.
Tingginya tumpukan sampah sudah sebatas lutut orang dewasa dengan panjang mencapai hampir 20 meter.
Sampah yang berserakan juga menutupi sebagian akses jalan setapak yang biasa dilalui warga dengan berjalan kaki maupun menggunakan sepeda motor.
• Prediksi Susunan Pemain Timnas U-23 Indonesia vs Thailand di Kualifikasi Piala Asia U-23 2020
• Matangkan Rencana Pecahkan Rekor 1000 Perempuan Memakai Kebaya dan Jumputan
Bau sampah juga begitu menyengat hidung saat baru tiba tempat ini, Rabu (20/3/2019).
Ketua RT 09 Jalan Naskah KM 7, Ismail mengatakan, sebelumnya di wilayah ini terdapat kontainer sampah yang disediakan oleh pemerintah kota Palembang.
Namun kemudian ditarik kembali dengan alasan banyak warga yang mengeluhkan aroma tidak sedap yang bersumber dari tempat sampah tersebut.
"Alasan warga mengeluh bau sampah karena petugas sering lambat mengangkut sampah-sampah itu,"ungkapnya.
• Hilton Moriera Urung Gabung Lagi di Sriwijaya FC, Terkendala Proses Naturalisasi
• Orangtua Belum Paham Cara Pendaftaran PPDB Siswa SMP Datang ke Posko Layanan di Disdik Palembang
"Tapi kemudian kontainer sampahnya ditarik dan setelah itu tidak ada lagi tempat untuk membuang sampah di wilayah ini."
"Hasilnya ya bisa dilihat sendiri, tanah kosong yang jadi lokasi TPU bagi warga yang bukan hanya dari RT 09 saja, tapi juga hampir seluruh warga di jalan Naskah KM 7 ini,"sambungnya.
Dikatakan Ismail, warga pun sudah melaporkan permasalahan sampah ini pada pihak terkait.
Mulai dari Lurah setempat bahkan Walikota Palembang Harnojoyo juga sudah diberitahukan langsung oleh warga guna mendapatkan solusi terbaik.
"Waktu ada kegiatan sholat subuh berjamaah di wilayah ini, kami langsung ceritakan pada pak Walikota soal masalah sampah di sini."
"Kami juga ajukan agar diberikan kembali kontainer atau dicarikan solusi terbaik. Tapi sampai sekarang belum ada realisasinya,"ungkapnya.
• Rahma Azhari Ternyata Liverpudlian (Fans Liverpool), Tiga Artis Ini Juga Liverpudlian
• Ikut Liburan ke Turki, Azriel Hermansyah Punya Skill Baru, Ashanty Sampai Ungkap Keenakan
Tidak hanya mencemaskan tumpukan sampah yang menjadi sumber penyakit, warga juga takut nantinya peristiwa kebakaran di tumpukan sampah tersebut yang sempat terjadi beberapa bulan lalu akan terjadi kembali.
"Apalagi di dekat wilayah ini ada pipa gas. Kami takut kalau terbakar lagi, pipa itu akan meledak. Maka dari itu saya berharap pada dinas terkait, tolong sampah ini segera ditanggulangi atau disediakan kembali kontainer bagi warga disini."
"Masalah tempatnya, nanti bisa kita konsultasikan sama-sama,"ungkapnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi Tribunsumsel.com, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palembang, Faizal AR mengatakan pihaknya sudah mengetahui terkait kemelut sampah yang terjadi Jalan Naskah KM 7.
"Sebelumnya memang kami sudah sediakan kontainer sampah, tapi banyak warga di sana yang menolak. Jadi ya kami tarik,"ungkapnya.
• Diduga Dioplos Minyak Mentah, Wali Kota Pagaralam Ancam Setop Suplai Premium ke Pagaralam
• Gerebek Suaminya di Salon, Wajah Wanita asal Gandus Palembang Ini Memar Ditonjok Selingkuhan Suami
Termasuk soal perilaku warga yang menjadikan tanah kosong milik BUMN di sana sebagai TPU liar.
Faizal mengatakan, semua itu seharusnya ada tindakan tegas dari aparat setempat untuk melarang kebiasaan buruk tersebut.
"Selain itu juga, persoalan kebersihan lingkungan juga tidak lepas dari kesadaran warga. Walaupun petugas sudah rutin membersihkan, aparat setempat juga sudah memperingatkan,"
"Tapi warganya sendiri tetap tidak menghiraukan dan masih saja buang sampah sembarangan, ya akan percuma. Hasilnya tidak akan maksimal,"kata dia.
Terkait permintaan warga yang meminta diadakan kembali kontainer sampah di wilayah tersebut, Faisal mengaku tidak keberatan dan siap memberikannya.
"Asal warga di sana sepakat semua, jangan sampai ada yang mau tapi ada juga yang menolak. Disatukan dulu pendapatnya agar tidak ada keluhan lagi seperti tempo hari,"ungkapnya.
"Selain itu juga, kalau sudah diberi kontainer sampah sudah seharusnya dijaga baik-baik. Buang sampahnya di dalam kontainer bukan di luarnya. Bukan hanya petugas yang punya kewajiban membersihkan lingkungan, tapi seluruh warga juga punya tanggung jawab yang sama,"sambungnya.