Penembakan di New Zealand
Cerita Saksi Mata Penembakan Jamaah Salat Jumat di Masjid New Zealand, Mereka Tiarap dan Ditembaki
Penembakan brutal di masjid di Kota Christchurch New Zealand benar-benar biadab dan mengerikan.
Penulis: Prawira Maulana | Editor: Prawira Maulana
TRIBUNSUMSEL.COM - Penembakan brutal di masjid di Kota Christchurch New Zealand benar-benar biadab dan mengerikan.
Sejumlah saksi mata menggambarkan betapa mengerikannya adegan saat penembakan terjadi dan bagaimana para korban berusaha menyelamatkan diri.
Seorang kontraktor, saksi mata yang saat itu sedang melintas di Masjid Al Noor menelepon Radio New Zealand dan mengatakan ia melihat orang berlarian untuk mennyelamatkan diri.
Saksi mata ini juga mendengar rentetan tembakan dari senjata semi otomatis.
"Kami melihat orang-orang tiarap. Mereka ditembaki di depan kami," katanya.
• Brandon Tarant Tembaki Jemaah Salat Jumat, Bunuh 40 Orang dan Disiarkan Live Facebook
Pria ini bilang ia menghentikan mobilnya sekitar 100 meter dari masjid yang jadi tempat kejadian perkara. Sebelah selatan Deans Avenue. Banyak korban yang tak bisa ditolong.
Saat itu ia tengah merawat korban. "Ada seorang gadis kecil sekitar 5 tahun dan tertembak bersama ayahnya juga," katanya.
Ia bilang butuh 10 sampai 15 menit sampai bantuan dari unit gawat darurat datang. Penembakan berlangsung sekitar 20 menit.
“Kami mengantarkan gadis itu dengan mobil sebelum ambulan datang. Ayahnya sudah lebih dulu meninggal dalam perjalanan," katanya.
Kontraktor saksi mata ini mengaku ia di sana sekitar satu jam, meski penembak masih di sekitar sana.
"Penembak itu keluar untuk menembaki orang yang berlarian," katanya.
“Sementara para pekerja saya tengah merawat korban, masih banyak tembakan terjadi di dalam masjid. Kami sangat takut, tapi ini situasi dimana kita seperti tak memikirkan diri kita dan ingin membantu."
Saksi mata tragedi penembakan di masjid Christchurch New Zealand menggambarkan tragedi mengerikan itu.
Perdana menteri New Zealand Jacinda Ardern mengkonfirmasi sedikitnya 40 orang tewas dalam penyerangan di masjid Al Noor dan Masjid Linwood di Kota Christchurch.
Bekas pemimpin masjid itu mengatakan, penembak menggunakan helm dan kaca pelindung muka saat masuk membawa senjata.
