Berita Banyuasin

Rumah Akan Distempel 'Keluarga Miskin', Ratusan Penerima PKH di Banyuasin dan OKI Mengundurkan Diri

Kasubid Jaminan Sosial Keluarga Dinas Sosial Banyuasin, Alex Arodi mengatakan, alasan pengunduran diri KPM karena mengaku telah menjadi keluarga mampu

Sripo/ Mat Bodok
Rumah penerima keluarga penerima manfaat (KPM) program keluarga harapan (PKH) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) diberi label keluarga miskin 

“Untuk keluar dari KPM PKH harus didasarkan oleh kesadaran masyarakat, istilahnya mengundurkan diri.

"Penulisan di dinding rumah ini sebagai salah satu cara untuk memastikan program ini tepat sasaran,” kata Kepala Dinas Sosial OKI, Amiruddin, Senin (4/3/2019).

Ceramah Ustadz Maulana di Banyuasin Dihadiri Hampir 1.500 Jemaah, Ini Pesan Disampaikan

Jalani Hari-Hari Tanpa Ibu Lina, Anak Sule Putri Delina Galau Terbiasa Menanggung Sendirian

Di OKI, KPM PKH tercatat mencapai 35.526 keluarga dan tersebar di 18 kecamatan.

Pelabelan di rumah keluarga penerima manfaat PKH lebih dahulu telah dilaksanakan di Kecamatan Mesuji. Hasilnya, penurunan penerima PKH berkurang hingga 25 persen.

“Setelah ada rakor di pusat kami bersama Unsur Tripika mengajak kepala desa dan masyarakat melakukan validasi ulang penerima PKH. Kesepakatan bersamanya bahwa rumah penerima manfaat kita tulisi dengan cat semprot."

"Akhirnya banyak warga yang tadinya menerima enggan dicap sebagai keluarga miskin dengan kerelaan mereka mengundurkan diri dari program tersebut” timpal Camat Mesuji OKI, H Mukhlis.

Dijelaskan Mukhlis penerima PKH di Kecamatan Mesuji sebanyak 1.595 KPM.

Setelah disosialisasikan bersama Tripika, jumlah tersebut turun menjadi 1.252

Detik-detik Menegangkan Rizky Febian Lakukan Tour Horor di Rumah Sule, Tepati Janji ke Penggemar

Zaskia Gotik Mulai Berhijab Pasca Dilamar Nassar Saat LIVE di Konser LIDA 2019, Intip Penampilannya

“343 KPM dengan suka rela mengundurkan diri," ungkap Mukhlis.

Ia menjelaskan penempelan stiker tersebut menjadi salah satu cara untuk menyaring keluarga yang benar-benar masuk kategori miskin.

"Ternyata orang mampu tidak mau disebutkan miskin," ujarnya karena selama ini ada dugaan ada permainan antara pihak pendamping PKH dengan penerima.

Wakil Bupati OKI, HM Djakfar Shodiq mengungkapkan, pemerintah Kabupaten OKI sedang bekerja keras untuk menanggulangi kemiskinan.

Ketepatan program pro kemiskinan seperti PKH menurut Shodiq akan membantu pemerintah dalam menangani kemisikinan.

“Ini upaya penting agar kita semua mampu besinergi untuk menekan angka kemiskinan” tandas Shodiq. (SP/ALAN NOPRIANSYAH)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved