Berita Banyuasin

Rumah Akan Distempel 'Keluarga Miskin', Ratusan Penerima PKH di Banyuasin dan OKI Mengundurkan Diri

Kasubid Jaminan Sosial Keluarga Dinas Sosial Banyuasin, Alex Arodi mengatakan, alasan pengunduran diri KPM karena mengaku telah menjadi keluarga mampu

Sripo/ Mat Bodok
Rumah penerima keluarga penerima manfaat (KPM) program keluarga harapan (PKH) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) diberi label keluarga miskin 

TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN-Sejumlah 200 dari 31.000 Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) di 21 Kecamatan se- Kabupaten Banyuasin, mengundurkan diri.

Pengunduran duru ini hampir berbarengan dengan rencana pemasangan label "keluarga miskin" pada rumah penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).

Kasubid Jaminan Sosial Keluarga Dinas Sosial Banyuasin, Alex Arodi mengatakan, alasan pengunduran diri KPM karena mengaku telah menjadi keluarga yang mampu.

Kendati demikian hal itu bertepatan dengan aturan Kemensos terkait pemasangan stempel pemberitahuan bagi warga penerima bantuan PKH.

Profil Lengkap Dianda Sabrina Pemeran Tokoh Siska, Sosok Menyebalkan di Sinetron Cinta Suci SCTV

Perkembangan Penipuan Arisan Online di Palembang, Belum Terekap Semua Kerugian Rp 1 Miliar Lebih

"Saat ini dari 31 ribu penerimaan PKH yang berada di 21 Kecamatan se-Kabupaten Banyuasin, namun lebih kurang sekitar 200 KPM yang menyatakan mengundurkan diri tanpa paksaan."ujarnya, Selasa (13/3/2019).

Dijelaskan Alex sekitar 200 KPM yang mengundurkan diri rata-rata para pengunduran diri tersebut dengan alasan sudah mampu dan sudah tidak layak lagi sebagai penerima PKH.

Pemasangan stempel diwacanakan sesegera mungkin dilakukan Dinas Sosial Kabupaten Banyuasin.

Pemasangan stempel serta keterangan keluarga penerima bantuan berupa stiker di rumah-rumah warga penerima PKH Kabupaten Banyuasin sesuai dengan nota kesepahaman Polri dan Kemensos.

"Kita menindak lanjuti nota kesepahaman antara Polri dan Kemensos untuk mengecek dan memberikan stempel ke rumah-rumah warga yang layak menerima PKH,"ujar Alex.

Video : Chris Leong dan 20 WNA Terapis Ilegal di Palembang Di Kembalikan Ke Negara Asal

Video : Melihat Isi Dari Monumen Perjuangan rakyat (Monpera) Di Palembang

Selain itu, Dinas Sosial Banyuasin mengimbau kepada masyarakat yang merasa menerima PKH namun sudah tidak layak lagi sebagai KPM mohon kiranya memberi konfirmasi ke Dinas Sosial sebelum tim dari Dinas Sosial datang ke rumah-rumah warga yang bersangkutan untuk memastikan kelayakan Penerima PKH.

Bahkan untuk memastikan kelayakan KPM, dari angka 200 kemungkinan akan terus bertambah, mengingat bahwa timnya akan segera melakukan sidak kerumah-rumah warga.

Warga OKI Juga

Rumah keluarga penerima manfaat (KPM) program keluarga harapan (PKH) di Kabupaten Ogan Komering Ilir juga diberi label.

Label tersebut berupa tulisan yang menjelaskan bahwa penghuni rumah merupakan KPM PKH yang masuk kategori miskin.

Pelabelan tersebut menjadi salah satu cara untuk memastikan bahwa penerima PKH benar-benar keluarga miskin.

“Untuk keluar dari KPM PKH harus didasarkan oleh kesadaran masyarakat, istilahnya mengundurkan diri.

"Penulisan di dinding rumah ini sebagai salah satu cara untuk memastikan program ini tepat sasaran,” kata Kepala Dinas Sosial OKI, Amiruddin, Senin (4/3/2019).

Ceramah Ustadz Maulana di Banyuasin Dihadiri Hampir 1.500 Jemaah, Ini Pesan Disampaikan

Jalani Hari-Hari Tanpa Ibu Lina, Anak Sule Putri Delina Galau Terbiasa Menanggung Sendirian

Di OKI, KPM PKH tercatat mencapai 35.526 keluarga dan tersebar di 18 kecamatan.

Pelabelan di rumah keluarga penerima manfaat PKH lebih dahulu telah dilaksanakan di Kecamatan Mesuji. Hasilnya, penurunan penerima PKH berkurang hingga 25 persen.

“Setelah ada rakor di pusat kami bersama Unsur Tripika mengajak kepala desa dan masyarakat melakukan validasi ulang penerima PKH. Kesepakatan bersamanya bahwa rumah penerima manfaat kita tulisi dengan cat semprot."

"Akhirnya banyak warga yang tadinya menerima enggan dicap sebagai keluarga miskin dengan kerelaan mereka mengundurkan diri dari program tersebut” timpal Camat Mesuji OKI, H Mukhlis.

Dijelaskan Mukhlis penerima PKH di Kecamatan Mesuji sebanyak 1.595 KPM.

Setelah disosialisasikan bersama Tripika, jumlah tersebut turun menjadi 1.252

Detik-detik Menegangkan Rizky Febian Lakukan Tour Horor di Rumah Sule, Tepati Janji ke Penggemar

Zaskia Gotik Mulai Berhijab Pasca Dilamar Nassar Saat LIVE di Konser LIDA 2019, Intip Penampilannya

“343 KPM dengan suka rela mengundurkan diri," ungkap Mukhlis.

Ia menjelaskan penempelan stiker tersebut menjadi salah satu cara untuk menyaring keluarga yang benar-benar masuk kategori miskin.

"Ternyata orang mampu tidak mau disebutkan miskin," ujarnya karena selama ini ada dugaan ada permainan antara pihak pendamping PKH dengan penerima.

Wakil Bupati OKI, HM Djakfar Shodiq mengungkapkan, pemerintah Kabupaten OKI sedang bekerja keras untuk menanggulangi kemiskinan.

Ketepatan program pro kemiskinan seperti PKH menurut Shodiq akan membantu pemerintah dalam menangani kemisikinan.

“Ini upaya penting agar kita semua mampu besinergi untuk menekan angka kemiskinan” tandas Shodiq. (SP/ALAN NOPRIANSYAH)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved