Bidan Asal Ranau Dibunuh
Kebingungan Diracun Cuma Lemas, Bidan Betti Lalu Dicekik, Keponakan Jadi Otak Pembunuhannya
TRIBUNSUMSEL.COM, MUARADUA - Kurang dari 24 jam usai penemuan mayat Betti (45), bidan Puskesmas Pembantu di Desa Sipatuhu, Kecamatan Banding Agung, Ka
Setelah bertemu para pelaku kemudian memberikan minuman yang sudah dicampur dengan racun.
Ternyata Betti hanya jatuh lemas, tidak meninggal, sehingga membuat para pelaku kebingungan.
Mereka kemudian membawa korban ke arah Pesisir Barat, Lampung.
Di tengah perjalanan, pelaku Badriansyah yang menyetir kemudian memberhentikan mobil.
Orizon dibantu Badriansyah mencekik dan membekap korban dengan bantal.
Sementara tersangka Asrul Mubarik memegang kaki Betti hingga korban meninggal dunia.
Setelah korban meninggal, para pelaku kemudian pelaku membawa korban ke arah Pesisir Utara dan membuang mayat di jurang dengan kedalaman sekitat lima meter yang berada di pinggir jalan Lintas Barat Sumatera perbatasan dengan Provinsi Bengkulu.
Pelaku kemudian kembali ke OKU Selatan dan meninggalkan mobil korban di wilayah Krui.
Namun dalam perjalanan mereka berhasil ditangkap polisi.
Pasca temuan di jurang, jenazah Betti dibawa ke Rumah Sakit Liwa Lampung Barat. Pemakaman dilakukan di Desa Sipatuhu, kemarin.
Sementara kondisi Bripda Raka anggota Polres OKU Timur, putra bidan Betti yang bertugas di Bagian Binmas Polres OKU Timur, masih trauma pasca pembunuhan terhadap ibunya.
Dia tak menyangka pelaku sepupunya sendiri ditemani suami dan rekannya.
Kasat Binmas Polres OKU Timur AKP Fauzi Saleh SH saat dikonfirmasi Jumat (1/3) menyatakan kondisi anak korban saat ini masih terpukul.
Sejumlah rekannya juga berusaha memberikan semangat dan dukungan untuk korban
"Anak korban Raka bertugas dibagian Binmas, dan kebetulan anggota saya langsung. Raka saat ini sangat syock," katanya.