Bidan Diperkosa di Ogan Ilir
BREAKING NEWS, Polisi tidak Temukan Sperma, Jejak Kaki, dan Sidik Jari di TKP Bidan Desa Diperkosa
Dari hasil penyelidikan tim labfor didapatkan fakta berbeda, jika sebelumnya korban mengaku diperkosa, hasil labfor tidak menunjukan tanda-tanda
Sementara, saat ditanya lama waktu perawatan yang akan dijalani bidan YL, dikatakannya semua itu masih belum bisa dipastikan.
"Keadaan pasien memang sudah mulai berangsur membaik. Tapi, kalau ditanya lama waktu pengobatannya saya sendiri tidak bisa memastikan. Dokter utama yang merawat korban yang bisa menjawabnya nanti,"ungkap dia.
Pemerkosaan Tengah Malam
Peristiwa dialami bidan YL terjadi Selasa (19/2/2019) sekitar pukul 00.30, berlangsung di kamar korban Yl yang tinggal di kantor Puskesdes.
Korban yang ditinggal suaminya pergi keluar daerah tersebut, tidak bisa berbuat banyak, tanpa bisa melakukan perlawanan.
Sementara di Tempat Kejadian Perkara (TKP) pun telah dipasang police line.
Pantauan TribunSumsel.com di lokasi, ada tiga gedung Puskesmas sebuah aula yang bersebelahan langsung dengan TKP, tempat Yl diduga diperkosa.
Dari tiga gedung Puskesmas tersebut, hanya gedung tempat Yl tinggal yang dipasang police line.
Menurut warga, selama ini belum pernah terjadi kasus pemerkosaan terhadap bidan yang berjaga di Puskesmas Simpang Pelabuhan Dalam.
"Selama ini belum pernah ada kasus pemerkosaan seperti kemarin (yang menimpa Yl)."
"Karena bidan-bidan ini kan sebelumnya sering jaga malam dan tidak pernah terjadi apa-apa," kata Sila, seorang warga yang bermukim di sekitar Puskesmas, kepada TribunSumsel.com, Kamis (21/2/2019).
"Kalau pencurian ada, termasuk sering juga di sini. Kalau pemerkosaan baru kali ini karena saya sudah berjualan lebih dari 20 tahun di sini," imbuh Sila yang membuka warung dekat Puskesmas Simpang Pelabuhan Dalam.
Lokasi Puskesmas Simpang Pelabuhan Dalam berada persis di pinggir Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Palembang-Indralaya.
Karena lokasinya berada di pinggir jalan lintas, lanjut Sila, maka situasi di sekitar Puskesmas selalu ramai 24 jam oleh kendaraan yang melintas.
Bahkan lokasi Puskesmas hanya berjarak 100 meter dari Mapolsek Kertapati.
"Tapi walaupun ramai, tidak tahu juga saya kenapa bisa ada orang berani masuk ke Puskesmas dan melakukan itu," ucapnya.
Wanita paruh baya itu mengatakan, saat kejadian, dirinya sedang tertidur pulas.
Namun begitu ada keributan, ia langsung bangun dan melihat kerumunan warga dan petugas kepolisian di TKP.
"Kalau saya tidak tahu persis bagaimana kejadiannya. Tahu-tahu bangun karena ribut-ribut di samping rumah. Kan tidak jauh," ujarnya.
Sila juga mengaku sempat melihat wajah korban yang babak belur sesaat sebelum dibawa ke rumah sakit.
"Sempat lihat wajah korban waktu mau dibawa ke rumah sakit. Kayaknya bonyok begitu. Tidak bisa lihat dengan jelas karena rame orang," jelasnya.
Bidan YI Orang Baik
Di mata Sila, sosok Yl merupakan bidan muda yang baik, santun dan bekerja sepenuh hati.
Ia tidak menyangka orang baik seperti Yl mengalami nasib apes menajdi korban kekerasan para pelaku kejahatan.
“Kaget saya begitu tahu si korban ini diapa-apakan orang. Karena anaknya baik, pendiam, suka belanja di warung saya,” beber Sila.
Meski tidak mengenal Yl secara akrab, menurut Sila, ia tidak jarang melihat Yl keluar malam sendiri atau bersama teman untuk melaksanakan tugas.
“Dia (Yl) itu suka malam-malam keluar kalau dipanggil (warga) yang mau suntik. Ada warga demam dia datangi ke rumah. Mau sekali dia,” terang Sila.
“Saya memang belum pernah berobat sama dia (Yl) sejak dia satu tahun bertugas di sini. Tapi kalau lihat dia kerja itu istilahnya itu kerja 24 jam,” kata Sila.