Bidan Diperkosa di Ogan Ilir
BREAKING NEWS, Polisi tidak Temukan Sperma, Jejak Kaki, dan Sidik Jari di TKP Bidan Desa Diperkosa
Dari hasil penyelidikan tim labfor didapatkan fakta berbeda, jika sebelumnya korban mengaku diperkosa, hasil labfor tidak menunjukan tanda-tanda
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- Bidan desa di Pemulutan berinisial YL yang mengaku korban pemerkosaan dan perampokan, masih mendapat perawatan itensif di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adimegara menerima hasil labfor mengenai kasus pemerkosaan Bidan YL (27) yang bertugas di Pumulutan, Ogan Ilir.
Dari hasil penyelidikan tim labfor didapatkan fakta berbeda dari hasil pemeriksaan ilmiah di tempat kejadian perkara (TKP).
• Pemkab Banyuasin dan Pengadilan Negeri Pangkalan Balai Deklarasi Zona Integritas
• 10 Liter Ton Solar Ilegal Dari Palembang Diamankan Brimob Polda Babel, Dugaan Oknum Polri Terlibat
"Tim forensik mengungkap, kami membangun asumsi melalui fakta peristiwa. Semua itu dibuktikan dengan fakta ilmiah."
"Tim sempat berdebat, karena dari puskesmas membawa sampel sperma, tim labfor mengatakan bukan,"
"Termasuk di kasur diperiksa tanda-tanda sperma yang tertinggal atau pun bulu-bulu halus," ujarnya saat ditemui di Polda Sumsel, Jumat (22/2/2019).
Selain itu tim juga memeriksa tempat praktek dan tempat tinggal sang bidan desa, yang dari pengakuannya diperkosa ketika malam hari.
"Saat kejadian terjadi hujan lebat. Kami tidak menemukan jejak kaki, seharusnya jika ada yang masuk akan meninggalkan jejak. Dari sidik jari pun tidak ditemukan," jelasnya.
• Gigit Polisi Hingga Ditembak, Akhir Pelarian Pria Kemayu yang Curi 27 IPhone di Medan
• Suami Bidan yang Diperkosa dan Dirampok Berharap Pelaku Ditangkap, Anak Bidan Yl Sering Menangis
Hingga saat ini pihak kepolisian, terus menunggu hasil visum terhadap korban.
Kapolda juga enggan mengatakan jika korban tidak diperkosa.
"Kami tidak berasumsi jika dia tidak diperkosa. Semuanya dibuktikan secara Ilmiah, seperti pemerkosaan dan pembunuhan mahasiswi di Gelumbang kemarin hasil labfor terbukti ditemukan sperma. Jadi hingga sekarang kami menunggu hasil visum korban," ungkapnya.
Hasil Scanning
Berdasarkan hasil scanning yang dilakukan pihak Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, ditemukan pendarahan di bagian sinus dan pembengkakan di jaringan pipi bidan YL (27).
Luka tersebut akibat kekerasan yang didapat oleh bidan YL pasca menjadi korban perampokan sekaligus pemerkosaan di rumah dinas bidan desa (Bides) Desa Simpang Pelabuhan Dalam Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir (OI) beberapa waktu lalu.
"Tapi secara keseluruhan, hasil scanning menunjukkan perkembangan yang lebih baik dari sebelumnya.
Meskipun dia (bidan YL) ada bengkak akibat pendarahan di bagian sinus dan ada bengkak di jaringan pipinya juga.
Tapi lebam-lebamnya sudah mulai menghilang,"ujar Kasubbid Yanmeddokpol, RS Bhayangkara Dr Yunita L. Mars, Kamis (21/2/2019).
• Rekrutmen Penerimaan Dosen Tetap Non PNS UIN Raden Fatah Palembang, Terakhir 25 Februari
• BREAKING NEWS, Petugas Temukan 2 Kilogram Sabu di Tempat Sampah Toilet Bandara SMB II
"Selain itu pendarahan di mata korban juga masih ada. Itu sudah di konsultasikan ke dokter mata.
Tapi secara keseluruhan, fungsi penglihatan korban dalam keadaan baik,"tambahnya.
Berbeda dengan hari sebelumnya, saat ini bidan YL sudah tidak merasakan pusing di kepalanya. Namun, keluhan sakit di tenggorokan saat menelan makanan masih tetap dirasa olehnya.
"Rasa sakit di leher korban karena berdasarkan keterangannya, dia sempat dicekik dengan kain oleh pelaku. Kemungkinan besok kita akan minta pada dokter yang merawatnya agar korban juga mendapat penanganan dari dokter THT,"ungkapnya.
• Cerita Asintel Paspampres Mengawal Jokowi, Kunjungan Dadakan Hingga Presiden Tidur Selalu Dijaga
• 3 Tahun Pacari Brimob, Ety Kodong DAcademy Kena Tipu Uang Ratusan Juta Hingga Batal Dinikahi
Selain itu, kondisi psikis bidan YL juga mulai menunjukan perkembangan yang lebih baik. Hal ini ditunjukan dengan reaksi bidan YL yang sudah mulai berangsur aktif berkomunikasi pada orang lain.
"Jadi keadaan korban sudah lebih baik dari sebelumnya. Hari pertama dia malah tidak mau ngomong sama sekali. Hari kedua kami periksa dia banyak nangisnya, terutama pada orang yang dikenalnya. Hari ini dia sudah mulai duduk dan sudah mulai mau diajak ngobrol,"ungkapnya.
Keluarga bidan YL (27), bidan desa yang diperkosa dan dirampok di rumah dinas bidan desa (Bides) Desa Simpang Pelabuhan Dalam Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir (OI) ingin pelaku segera ditangkap dan dihukum.
"Masih trauma, tapi sudah berangsur membaik," ujar suami bidan YL secara singkat dan enggan menyebutkan namanya, Kamis (21/2/2019) saat ditanyai soal keadaan istrinya setelah dirampok dan diperkosa.
Pria yang saat ditemui Tribunsumsel.com itu menggunakan baju kaos abu-abu dengan celana pendek sebatas dengkul itu menunggui bidan yl di rumah sakit usai kejadian perampokan dan pemerkosaan itu.
Ia minta pihak kepolisian segera menemukan dan menangkap para pelaku yang telah tega berbuat keji terhadap istrinya.
"Maunya saya pelaku cepat ditangkap dan dihukum,"ujarnya yang langsung berjalan masuk ruang melati, ruang rawat khusus kebidanan Rumah Sakit (RS) Bhayangkara tempat bidan YL dirawat.
Sementara itu, anak bidan YL juga terus saja menangis.
Terlihat pula pihak keluarga berusaha menenangkannya dengan cara digendong sembari diajak berjalan-jalan diseputaran ruang tunggu RS Bhayangkara.
Tidak ada keluarga yang ingin berkomentar saat ditanya mengapa anak YL terus saja menangis.
"Jangan tanya saya, coba ke orang lain saja,"ujar perempuan paruh baya yang menggendong bocah sepuluh bulan itu dan langsung masuk ke ruang melati tempat bidan YL dirawat.
Kasubbid Yanmeddokpol, RS Bhayangkara Dr Yunita L.Mars mengatakan, tak hanya bidan YL yang mendapatkan perawatan. Namun anak semata wayangnya yang saat kejadian berada disekitar bidan YL juga turut menjadi perhatian pihak RS Bhayangkara.
"Berdasarkan keterangan korban, anaknya suka nangis kalau bergerak. Mungkin karena efek kejadian itu atau bukan, kita belum tahu. Karena saat kejadian korban tidak sadarkan diri.
Dan setelah bangun posisi anaknya sudah berubah dari tempat sebelumnya. Tapi apa yang dilakukan pelaku pada anaknya korban tidak tahu. Itu juga jadi perhatian kita,"ujarnya.
Bidan Diperkosa di Pemulutan Trauma dan Takut Setiap Memejamkan Mata, Dokter Beri Terapi Psikis
Bidan desa YL (27 tahun), korban pemerkosaan dan perampokan menjalani pemeriksaan oleh psikiater Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Kamis (21/2/2019).
Pemeriksaan itu untuk membantu mengobati trauma psikis yang dialaminya.
YL merupakan bidan desa sekaligus ibu satu orang anak yang menjadi korban perampokan sekaligus pemerkosaan oleh orang tidak dikenal di rumah dinas bidan desa (Bides) Desa Simpang Pelabuhan Dalam Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir (OI).
Kasubbid Yanmeddokpol, RS Bhayangkara dr Yunita L Mars mengatakan, dari hasil pemeriksaan didapat hasil bahwa bidan YL mengalami trauma akut pasca kejadian buruk yang telah menimpa dirinya.
"Jadi dari hasil pemeriksaan ada rasa trauma yang dialami pasien terutama saat malam hari dan takut saat memejamkan mata," ujarnya saat ditemui di RS Bhayangkara, Kamis (21/2/2019).
Diduga, penyebab trauma yang dialami bidan YL karena peristiwa mengerikan yang dialaminya pada malam hari disaat korban sedang tertidur.
"Semuanya berkaitan, jadi pada saat kejadian itu dia sedang tidur jadi dia masih merasa trauma saat akan memejamkan mata,"ungkapnya.
Saat ini pihak RS Bhayangkara sudah memberikan terapi psikis pada korban.
"Nanti juga sebelum dinyatakan boleh pulang, psikiater kami meminta korban untuk menjalani konseling sekali lagi,"ungkapnya.
Sementara, saat ditanya lama waktu perawatan yang akan dijalani bidan YL, dikatakannya semua itu masih belum bisa dipastikan.
"Keadaan pasien memang sudah mulai berangsur membaik. Tapi, kalau ditanya lama waktu pengobatannya saya sendiri tidak bisa memastikan. Dokter utama yang merawat korban yang bisa menjawabnya nanti,"ungkap dia.
Pemerkosaan Tengah Malam
Peristiwa dialami bidan YL terjadi Selasa (19/2/2019) sekitar pukul 00.30, berlangsung di kamar korban Yl yang tinggal di kantor Puskesdes.
Korban yang ditinggal suaminya pergi keluar daerah tersebut, tidak bisa berbuat banyak, tanpa bisa melakukan perlawanan.
Sementara di Tempat Kejadian Perkara (TKP) pun telah dipasang police line.
Pantauan TribunSumsel.com di lokasi, ada tiga gedung Puskesmas sebuah aula yang bersebelahan langsung dengan TKP, tempat Yl diduga diperkosa.
Dari tiga gedung Puskesmas tersebut, hanya gedung tempat Yl tinggal yang dipasang police line.
Menurut warga, selama ini belum pernah terjadi kasus pemerkosaan terhadap bidan yang berjaga di Puskesmas Simpang Pelabuhan Dalam.
"Selama ini belum pernah ada kasus pemerkosaan seperti kemarin (yang menimpa Yl)."
"Karena bidan-bidan ini kan sebelumnya sering jaga malam dan tidak pernah terjadi apa-apa," kata Sila, seorang warga yang bermukim di sekitar Puskesmas, kepada TribunSumsel.com, Kamis (21/2/2019).
"Kalau pencurian ada, termasuk sering juga di sini. Kalau pemerkosaan baru kali ini karena saya sudah berjualan lebih dari 20 tahun di sini," imbuh Sila yang membuka warung dekat Puskesmas Simpang Pelabuhan Dalam.
Lokasi Puskesmas Simpang Pelabuhan Dalam berada persis di pinggir Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Palembang-Indralaya.
Karena lokasinya berada di pinggir jalan lintas, lanjut Sila, maka situasi di sekitar Puskesmas selalu ramai 24 jam oleh kendaraan yang melintas.
Bahkan lokasi Puskesmas hanya berjarak 100 meter dari Mapolsek Kertapati.
"Tapi walaupun ramai, tidak tahu juga saya kenapa bisa ada orang berani masuk ke Puskesmas dan melakukan itu," ucapnya.
Wanita paruh baya itu mengatakan, saat kejadian, dirinya sedang tertidur pulas.
Namun begitu ada keributan, ia langsung bangun dan melihat kerumunan warga dan petugas kepolisian di TKP.
"Kalau saya tidak tahu persis bagaimana kejadiannya. Tahu-tahu bangun karena ribut-ribut di samping rumah. Kan tidak jauh," ujarnya.
Sila juga mengaku sempat melihat wajah korban yang babak belur sesaat sebelum dibawa ke rumah sakit.
"Sempat lihat wajah korban waktu mau dibawa ke rumah sakit. Kayaknya bonyok begitu. Tidak bisa lihat dengan jelas karena rame orang," jelasnya.
Bidan YI Orang Baik
Di mata Sila, sosok Yl merupakan bidan muda yang baik, santun dan bekerja sepenuh hati.
Ia tidak menyangka orang baik seperti Yl mengalami nasib apes menajdi korban kekerasan para pelaku kejahatan.
“Kaget saya begitu tahu si korban ini diapa-apakan orang. Karena anaknya baik, pendiam, suka belanja di warung saya,” beber Sila.
Meski tidak mengenal Yl secara akrab, menurut Sila, ia tidak jarang melihat Yl keluar malam sendiri atau bersama teman untuk melaksanakan tugas.
“Dia (Yl) itu suka malam-malam keluar kalau dipanggil (warga) yang mau suntik. Ada warga demam dia datangi ke rumah. Mau sekali dia,” terang Sila.
“Saya memang belum pernah berobat sama dia (Yl) sejak dia satu tahun bertugas di sini. Tapi kalau lihat dia kerja itu istilahnya itu kerja 24 jam,” kata Sila.