Suami Bunuh Istri Lalu Bunuh Diri
Nabila Duga Ayahnya Dipengaruhi Narkoba, Cerita Anak Korban Tragedi Suami Bunuh Istri di Palembang
Kesedihan yang teramat dalam begitu dirasa Nabila (15). Ia kehilangan ibu dan kini tak tahu nasib ayahnya.
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Prawira Maulana
Anak pertama sekolah kelas 1 SMA, anak kedua berusia 3,5 tahun dan anak ketiga berusia 2,5 tahun.
Febrianto sebelumnya berjualan pempek panggang pakai gerobak di depan jalan Kemang Manis, sedanggkan Linda bertugas membantu sang suami.
Namun sudah hampir tiga bulan tidak pernah berjualan dan kini beralih menjadi tukang ojek.
Tetangga Tak Menyangka
Febriansyah alias Ebit (38 tahun) yang diduga membunuh istrinya yakni Linda Fitria (38 tahun), dikenal sebagai sosok yang baik dan ramah.
Bahkan warga sekitar tak menyangka kalau Ebit tega membunuh istrinya sendiri.
Ebit juga diketahui pernah berjualan pempek panggang sebelum ia melakukan pekerjaanya sekarang sebagai tukang ojek.
"Dulu dia jualan pempek panggang di depan kemang manis ini. Tapi itu lah lamo, sekarang idak lagi," ujar sepupu korban, Ana.
Karena jualannya sepi, maka Ebit beralih untuk menjadi tukang ojek.
"Ya, dia sekarang ojek. Istrinya ibu rumah tangga biasa," ujarnya.
Katanya, keluarga Ebit ini memang sudah lama tinggal di rumah kontrakan, tepat berada di samping rumah ibu Linda Fitria.
"Sudah lama sekali sejak anaknya masih kecil-kecil. Ya mereka ini ngontrak setahu saya di sini sejak lama," jelas Ana.
Ana mengaku keluarga ini dikenal juga cukup harmonis dan rajin menghadiri acara keluarga.
• Reuni Perak 25 Tahun Alumni Yaktapena 94
• Mendekam di Penjara, Ahmad Dhani Disebut Alami Perubahan Sikap, Terutama saat Berbicara
"Benar-benar tak menyangka karena selama ini ya dikenal baik-baik saja. Memang baru dua mingguan ini saya dengar sering ribut tapi ribut-ribut kecil saja gak sampai terdengar oleh tetangga seperti itu. Saya tahu itu ya dari adiknya korban," ungkap dia.
Dari pantauan Tribunsumsel.com rumah korban terlihat sangat sederhana. Rumah ini berdinding sebagian kayu dan beton.
Terlihat di depan rumah korban ada gerobak pempek panggang yang dulu dipakai Ebit mencari nafkah.
Marni (50 tahun), tetangga korban mengaku terkejut dengan kabar tersebut. Ia mengenal korban sebagai sosok yang baik.
"Gak menyangka mbak, karena selama ini kenal korban orangnya baik dan suka bergaul dengan tetangga," jelasnya.
Ditambahkan sepupu korban, Anna (42 tahun), yang mengaku sering mendengar dari keluarga kalau korban sering ribut dengan suaminya.
"Ya memang sering dengar dari adiknya ribut-ribut saja," ujarnya.
"Suaminyo tu galak marah-marahi bininyo (suka marah). Dak tau masalah apo yang jelas memang kalau dari pengakuan adiknyo yang deket rumah sering ribut," katanya.
Diketahui, hampir dua minggu terakhir korban dan suami sering cek cok.
"Dua minggu ini sering cek cok. Tapi si korban ni jarang cerita," ungkapnya.
Kata Anna, Linda merupakan sosok orang yang baik dan juga sangat sabar.
"Korban ni jarang juga cerita, orangnya tertutup jadi kami tidak tahu ada masalah apa dengan keluarga mereka," jelasnya.
Bahkan sebelum kejadian, pada Sabtu (9/2/2019) malam ketika itu Linda, suami dan ketiga anaknya menghadiri acara ulang tahun sepupunya yang berada di sebelah rumah.
"Semalam sebelum kejadian mereka itu datang ke acara dirumah orang tuanya ada ulang tahun keponakan. Ya, biasa-biasanya bae mereka kayak dak ada masalah. Kami juga terkejut mendengar kejadian ini," ungkap dia.
Warga Dengar Teriakan
Sabtu malam sekitar pukul 20.30 WIB warga yang tinggal di Kemang Manis Palembang sempat mendengar teriakan korban Linda Fitria (38).
Seorang saksi bernama Suhaimi (61 tahun) yang merupakan ketua RW setempat sempat bertanya kepada M. Syarif (60), orangtua korban, mengenai teriakan tersebut.
Namun karena kondisi sudah malam, Syarif mengaku tak mendengar teriakan tersebut.
"Saya pikir teriakan biasa jadi kami tidak mengecek lagi."
"Karena memang posisinya tidak ada yang mencurigakan," ujar Suhaimi, Minggu (10/2/2019).
Sekitar pukul 7 pagi, Syarif mendapat telpon dari seseorang bernama Deddi yang mengatakan anak menantunya tersebut meninggalkan motor di atas jembatan dan melompat ke sungai.
"Dari situ aku nak ngabari korban, cuma waktu sampai rumahnya ternyata korban sudah meninggal dengan Luka tusuk sajam." Ungkap Syarif yang tinggal bersebelahan rumah.
"Dua tahun ini memang keduanya sering tengkar karena masalah ekonomi," jelasnya.
Diduga, korban merupakan korban pembunuhan oleh suaminya.
Saat ini jenazah sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.
Sang suami atas bernama Febrianto dikabarkan menghilang sejak pagi Hari.