Cara Ikut, Syarat dan Tahapan Seleksi Program Pertukaran Pelajar ke Luar Negeri
Cara Ikut, Syarat dan Tahapan Seleksi Program Pertukaran Pelajar ke Luar Negeri. Ada yang biaya sendiri dan ada biaya sponsor
Penulis: Melisa Wulandari |
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Sepulang belajar selama 1 tahun di luar negeri, alumni program pertukaran pelajar American Field Service (AFS) dan Youth Exchange and Study (YES) atau fresh returnees tak bisa langsung bersantai-santai.
Para alumni ini diwajibkan membagikan pengalaman mereka selama 1 tahun di negara tempat mereka menimba ilmu.
Untuk membagikan pengalaman ini, sebanyak 17 alumni atau fresh returnees dari Chapter Palembang membuat program Palembang Youth Intercultral Conference (PYIC) 2019 Bina Antarbudaya chapter Palembang
Ketua Pelaksana program dan juga returnee, Muhammad Alif Umari menjelaskan, program ini diwajibkan bagi semua alumni yang baru pulang dari luar negeri baik itu dari program YES maupun AFS.
• Liliyana Natsir Resmi Pensiun setelah 24 Tahun Berkarier, Tagar ThankYouButet Mendunia
• Sumsel dan Lampung Berencana Bangun Terminal Hasil Pertanian untuk Perkuat Ekonomi Regional
"Di program yang diadakan di Amphiteater SMAN Sumsel ini kami juga mengundang beberapa sekolah di Palembang dengan maksud membagikan pengalaman kami selama belajar di luar negeri dan juga memberikam info bagaimana agar bsia bergabung dengan kami," jelasnya.
Dia mengatakan, pihaknya mengundang 46 sekolah yang ada di Palembang namun ada beberap saja yang hadir diantaranya, perwakilan dari sekolah-sekolah unggulan, seperti dari SMAN 17 Palembang, SMAN Sumsel, SMAN 1 Palembang.
SMAN 3 Palembang, SMAN 6 Palembang, SMA IT Izzudin Palembang, SMAN 10 Palembang, MAN 2 Palembang, dan SMAN 12 Palembang.
"Total perwakilan siswa dan siswi yang datang dari sekolah yang disebutkan di atas ada sekitar 120an siswa dan siswi," ujarnya.
• Raih WTP, Prabumulih Dapat Dana Insentif Rp 20,3 Miliar Naik Rp 3,3 Miliar Dibandingkan Tahun 2018
• Heboh Flash Sale New Toyota Avanza 2019 Rp 50 Juta, Simak Caranya
Saat kegiatan program berlangsung para alumni menjelaskan dan membagikan beberapa pengalaman mereka.
Misalnya kebiasaan masyarakat di luar negeri yang sangat berbeda dari masyarakat di Indonesia.
Ditambahkan oleh Volunteer Development Coordinator chapter Palembang, Nalom, dua program pertukaran pelajar, AFS dan YES ini terbuka untuk semua siswa dan siswi kelas X se Sumatera bagian Selatan.
"Chapter Palembang ini juga meliputi, Lampung, Bangka, dan Bengkulu. Dan bagi siswa atau siswi yang berminat harus mengikuti seleksi terlebih dahulu baik itu program AFS (biaya sendiri) ataupun YES (biaya diberikan full oleh negara pemberi beasiswa)," jelasnya.
Dia menjelaskan, Program AFS ini merupakan program pertukaran pelajar namun biaya dibebankan kepada wali siswa.
• Tahun Ini Dinkes OKU Bangun Rumah Dinas Dokter dan Perawat Senilai Rp 600 Juta
• Spesifikasi Xiaomi Redmi Go dengan chip Snapdragon 425, Harga di Bawah 1 Juta
Budget Rp100 juta persiswanya jadi ini tergantung kesanggupan dari orangtua atau wali siswa.
Untuk negara yang dituju di program pertukaran pelajar AFS ini ke benua Eropa, Amerika (Utara, Selatan) dan juga ke benua Asia.
Cara bergabung di program ini selain harus memiliki budget yang lumayan besar. Calon peserta juga harus mengikuti tes di chapter masing-masing.
Selanjutnya, calon peserta juga harus melalui seleksi berkas di chapter dan di tingkat nasional.
Setelah keluar nama kandidat mereka akan melanjutkan tahap selanjutnya, yakni pengisian berkas ke tingkat internasional.
"Ada home interview juga, panitia seleksi akan datang ke rumah calon peserta dan melakukan wawancara bersama orangtua dan calon peserta."
"Setelah semua selesai, akan dilihat juga medical recordnya agar bisa tahu apakah yang berangkat ini memiliki riwayat sakit parah atau tidak," jelas Nalom.
Sedangkan untuk program YES, lebih fokus ke benua Amerika.
• Puput Nastiti Devi Curhat Kehadirannya Ditengah Keluarga Ahok: Mama udah Percaya Sama Saya!
• Dikelilingi Banyak Wanita Cantik, Ternyata Hotman Paris Hanya Takluk dengan Satu Wanita Ini
Bagi siswa atau siswi yang ingi bergabung di program ini tentu juga harus melewati proses seleksi yang panjang sama seperti program AFS namun bedanya di program YES ini semua biaya ditanggung oleh pemberi beasiswa.
Dalam hal ini ditanggung kantor nasional Bina Antarbudaya US Departmenet of State sebagai pemberi sponsor.
Tahapan atau proses tes di program YES ini ada 3, yakni uji Ilmu Pengetahuan Umum, kemudian setelah lulus calon peserta penerima beasiswa lanjut ke tahap wawancara.
Wawancara ini terdiri dari wawancara kepribadian bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Tahap selanjutnya setelah dinyatakan lulus akan diperingkatkan lagi dan diajukan ke nasional dan untuk selanjutnya akan ikut seleksi berkas tingkat nasional.
Di tingkat nasional, juga akan melalui proses seleksi lagi.
• Tak Menyesal Bajak Akun IG Yuki, Danang Darto Janji Pamer Foto Prewed Yuki Kato dan Rio Haryanto
• Kabar Bahagia Nina Zatulini Melahirkan Anak Kedua, Ini Nama dan Doa untuk Anaknya
"Di sini mereka akan melalui wawancara, kemudian ada forum grup discussion (FGD), dan tes keahlian dalam berbahasa Inggris. Untuk program YES ini terdapat kuota dan setiap tahun kuota selalu berubah tergantung sponsor," jelasnya.
Salah satu penerima beasiswa program YES, yakni Muhammad Cakra Dwi Putra mengatakan sangat bangga bisa menjadi bagian dari program pertukaran pelajar apalagi dia mendapat banyak pengalaman baru selama 10 bulan (dihitung 1 tahun) di Amerika.
"Waktu di Amerika itu saya sekolah di Missouri, Laquey High School dan selama 1 tahun di sana saya tinggal dengan keluarga angkat. Banyak pengalaman yang saya dapat, apalagi bisa belajar di Amerika," ujarnya.
Cowok yang biasa dipanggil Cakra ini mengaku cukup mengalami kesulitam saat beradaptasi di tempat dia bersekolah (Laquey High School) dan tempat dia tinggal, namun dirasanya wajar karena pengalaman seperti ini pasti dirasakan semua orang.
"Banyak yang berbeda jelas, mulai dari makanan, suasana sekolah dan rumah tinggal. Tapi alhamdulillah selama satu tahun saya di sana keluarga angkat saya sangat baik dan pengertian. Dan untuk beradaptasi di sekolah tentunya saya harus gabung salah satu klub supaya bisa akrab dengan anak-anak di sana," curhatnya.