Breaking News: Pembunuh Zainal Warga Lahat Tertangkap, Orang Dekat dan Motif Pemerkosaan

Peristiwa berdarah yang menyebabkan meninggalnya Zainal Abidin (41) warga Desa Prabumenang, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, Minggu (13/1) akh

Editor: Prawira Maulana
EHDI AMIN/SRIWIJAYA POST
Adi Wijaya (20) warga Desa Arahan Kecamatan Merapi Timur Kabupaten Lahat, tersangka pembunuh Zainal 

Tersangka Pembunuh Zainal Warga Lahat Tertangkap, Motifnya Tuduhan Perselingkuhan

 

TRIBUNSUMSEL.COM, Lahat - Peristiwa berdarah yang menyebabkan meninggalnya Zainal Abidin (41) warga Desa Prabumenang, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, Minggu (13/1) akhirnya terungkap.

Teka teki siapa pembunuh Zainal, Senin (14/1) berhasil diamankan anggota Polsek Merapi.

Pelakunya Adi Wijaya (20) warga Desa Arahan Kecamatan Merapi Timur Kabupaten Lahat.

Menurut Kapolres Lahat, AKBP Ferry Harahap, SIK melalui Kapolsek Merapi Area, AKP Herli Setiawan SH mengatakan, dari penuturan tersangka tega menghabisi nyawa Zainal lantaran sakit hati lantaran pelaku diduga telah menggauli istrinya yang tak lain anak tiri Zainal.

"Ya pasca kejadian langsung dilakukan olah TKP dan menggali keterangan dari para saksi saksi," jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan Herli, dari informasi tersebut, kemudian Kanit Reskrim beserta anggota Polsek Merapi dan Anggota Buser Polres Lahat langsung melakukan penangkapan terhadap tersangka di rumah Pamannya di desa Arahan Kecamatan Merapi Timur.

Dari keteranganya sebelum membacok, tersangka sudah terlebih dahulu mengintai korban.

Tak lama mengintai, korban yang saat itu ingin buang air besar di pinggir sungai tak jauh dari rumahnya datang.

Seakan tak mau menyianyiakan kesempatan tersangka langsung mendekati korban. Sempat terjadi perkelahian antara keduanya namun, korban tumbang setelah terkena sajam jenis parang.

"Saat korban jatuh tersnagka langsung menggorok leher korban, pelaku melakukan itu dikarenakan sakit hati dengan korban yang telah menggauli istri pelaku. Pelaku sudah mengaku atas pembunuhan sadis tersebut."

"Tersangka terancam dikenakan jeratan hukum tindak pidana pembunuhan berencana Pasal 340 KUHP Subsider 338 KUHP," tegas Herli, seraya menuturkan tersangka beserta barang bukti parang saat ini sudah diamankan di Polsek Merapi guna penyidikan lebih lanjut.

Sebelumnya, Zainal Abidin, Minggu pagi, (13/1) sekitar pukul 07.30 WIB ditemukan tewas dengan luka bacokan senjata tajam di lehernya.
Jenazah Zainal ditemukan pertama kali oleh istri korban Suryani (41). Sebelum ditemukan tewas, awalnya korban pamit kepada istrinya untuk buang air besar di sungai di belakang rumah korban.

Berselang 5 menit kemudian, istri korban mendengar suara teriakan korban sehingga langsung pergi menuju ke arah sumber suara tersebut.

“Saat ditemukan, korban sudah tergeletak bersimbah darah dengan luka robek pada leher di tepian sungai, lalu istri korban menjerit minta tolong kepada warga sekitar,” jelas Kapolsek.

Zainal Warga Lahat Dibunuh Berjarak 30 Meter dari Rumah, Istri Sempat Dengar Jeritan

 

Sebelumnya diberitakan, 

Suryani (40 tahun), warga Desa Prabumenang, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat segera menjerit melihat Zainal, suaminya terjatuh di sungai.

Zainal menjadi korban pembunuhan, Minggu (13/1/2019), sekitar pukul 07.00 WIB.

Suryani harus kehilangan Sang suami tercinta Zainal Abidin.

Tragis lagi kejadian begitu cepat.

Zainal sebelumnya pamit kepadanya untuk buang air ke sungai yang berjarak sekira 30 meter dari kediamanya.

 5 Smartphone Xiaomi Kualitas Terbaik 2019 Harga Dibawah Rp 3 Jutaan

 Hilang 2 Hari, Warga Pali Ditemukan Sudah Tak Bernyawa Mengapung di Sungai Lematang Muaraenim

"Suami pamit mau ke sungai buang air. Nah, sekitar lima menit dari rumah saya mendengar ia menjerit. Saya pun kaget dan segera menghampiri,"ungkap Suryani.

Bak disambar petir, setibanya di tepian sungai ia melihat suaminya sudah jatuh di sungai dengan luka robek di leher.

Suryani berupaya meminta bantuan warga lain dengan berteriak minta tolong.

Kapolres Lahat, AKBP Ferry Harahap SIK Msi melalui Kasubag Humas, Ipda Sabar T membenarkan kejadian tersebut.

Menurutnya setelah mendapat laporan Kades setempat, anggota Polsek Merapi segera mendatangi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

 Cerita Satu Keluarga Pecinta Burung di Palembang, Langganan Juara, Istri dan Anak Juga Punya Burung

 Kabar Duka, Sutradara Sinetron Keluarga Cemara Meninggal Dunia Akibat Sakit Diabetes

Dari pemeriksaan terdapat luka sayatan di leher 2 centimeter, panjang sekitar 5 centimeter dan dalam 1 centimeter.

Kemudian sekitar pukul 10.10 wib mayat di bawa ke RSUD Lahat dengan menggunakan mobil Patroli Polsek Merapi untuk dilakukan visum.

“Penyebab kematian korban masih dalam penyelidikan pihak Polsek Merapi. Dilihat dari luka sayatan yang terdapat di leher mayat korban, kemungkinan korban dibunuh,” ujar Sabar.

Penderitaan keluarga Suryani bertambah.

 Ungkapan Ranty Maria Dikaitkan Seusai Ammar Zoni Lamar Irish Bella, Ini Jeritan Hatinya

 Cara Memesan Tiket Nonton Bioskop Lewat Aplikasi TIX.ID, Tanpa Ribet Harus Mengantri

Pasalnya, setelah jenazah Sang Suami dibawa ke RSUD untuk divisum saat akan mengambil jenazah pihak keluarga harus membayar Rp1.7 juta.

Pihak keluarga sangat keberatan apalagi korban merupakan orang yang tak mampu.

"Kami pihak keluarga sangat keberatan meski sudah kami bayar. Sudah tertimpa musibah terus harus keluarkan uang, "sesal salah satu keluarga yang enggan disebut namanya.

Menanggapai hal tersebut, Humas RSUD Lahat, Ferry seracara rinci belum mengetahui terkait visum Zainal Abidin.

Namun katanya, ada aturan terkait visum yang membuat warga hatus bayar.

 Teuku Wisnu Bocorkan Kalau Vino G Bastian Hijrah, Masuk Geng Mewah ?

 Samuel Christianson Pemain Berbakat Sriwijaya FC Pilih Fokus Seleksi Timnas U-22

Pembayaran tersebut selain untuk administrasi jika kasusnya hingga ke Pengadilan juga untuk biaya perawatan termasuk juga biaya jika menggenakan kendaraan.

"Ya memng ada biaya dan itu ada aturanya. Biaya tersebutvl seperti untuk menjahit, jika korbanya harus dibersihkan hingga dimandikan.

Kecuali jika korban tersebut merupakan Daftat Pencarian Orang (DPO) atau Target Operasi baru pihak ke polisian yang bayar jasa tersebut, "terang Ferry. (SP/Ehdi Amin)

Pembunuhan Sadis Juga Terjadi di Bengkulu

Seorang janda dan dua putrinya ditemukan tewas di dalam rumahnya di Suban Air Panas, Kelurahan Talang Ulu, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, Sabtu (12/1).

Mereka adalah Hasnataul Laili (35), Melan Miranda (16), dan Cika Ramadani (10).

Ketiganya ditemukan tewas mengenaskan di dalam rumahnya sekitar pukul 17.15 WIB.
Ditemukannya mayat ketiganya tentu membuat gempar warga sekitar.

Dugaan sementara, ketiganya merupakan korban pembunuhan.

“Keluarganya sempat menelepon tapi tidak diangkat,” ujar Endang (34) tetangga korban.

Selain itu, dari pagi sampai sore rumahnya tidak seperti biasanya.

Pembunuhan Janda dengan kedua anaknya ()
“Rumahnya tidak dibuka bahkan anaknya pun tidak nampak pergi sekolah,” tambahnya.

Awalnya, kerabat korban menghubungi via ponsel namun tidak direspons.

Lalu keluarga mendatangi rumah korban.

Seluruh rumah terkunci namun ada kejanggalan pintu belakang dikunci dari luar.

Pihak keluarga membuka pintu dan ditemukanlah ketiga korban dalam keadaan mengenaskan.

Korban bersama dua anaknya ditemukan tak bernyawa dalam sebuah kamar dengan sejumlah luka lebam.

Temuan ini kemudian dilaporkan ke pihak Kepolisian.
"Saya kira dia pergi karena sekira jam setengah enam pagi seseorang menggunakan jilbab membawa mobil dengan kencangnya keluar halaman tanpa dipanaskan dulu, ternyata bukan dia," bebernya.

Mobil tersebut merupakan mobil milik korban jenis Suzuki APV warna gold.

Mobil itu diduga dibawa oleh pelaku usai menjalankan aksinya.

Sementara barang-barang dari dalam rumah sendiri diketahui tidak ada yang hilang.

Saat ini kasus tersebut ditangani jajaran polres Rejang Lebong.

Belakangan didapati mobil korban ditemukan di RSUD Rejang Lebong

Kapolres Rejang Lebong, Bengkulu, AKBP Jeki Rahmat Mustika menyebut pihaknya sudah mengantongi identitas pelaku pembunuhan Hasnatul dan dua anaknya Melan dan Cika.

"Identitas pelaku telah diketahui saat ini dalam pengejaran, mudah-mudaha segera terungkap, pengejaran sedang dilakukan," kata Kapolres, Minggu (13/1).

Meski begitu, belum diketahui motif jelas pembunuhan tersebut.

Polisi baru menyiapkan jeratan pasal pencurian dengan kekerasan hingga pelaku dapat ditangkap.

"Motif jelas belum diketahui, untuk sementara pelaku dijerat dengan tindakan pencurian dengan kekerasan. Bila tertangkap akan terungkap," demikian Jeki.

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Pembunuhan Sekeluarga di Bengkulu, Janda Hasnatul dan Dua Putrinya Dibantai, Ini Ciri Pelaku.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved