Siswi SMA 10 Lompat dari Jembatan Ampera
Pergi ke Ampera Naik Taksi Online, Kronologi Eni Yulansari Siswi SMA 10 Lompat dari Ampera
Teman sekolah dan guru SMA Negeri 10 Palembang terakhir kali bertemu Eni Yulansari di hari Selasa.
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Prawira Maulana
Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Yon E Winara mengungkapkan siswi SMA 10 yang jenazahnya ditemukan mengapung di sungai musi diduga bunuh diri.
"Dugaan sementara motifnya bunuh diri cuma kita masih mendalami bagaimana bentuk depresi nya," jelasnya.
Ia juga menambahkan saat pihak reskrim masih menunggu hasil forensik dari RS Bhayangkara.
Sebelum akhirnya mayatnya ditemukan tewas, guru, teman Eni Yulansari di SMA 10 sempat melihat gejala aneh tak biasa.
Eni merupakan siswa pintar dan aktif di sekolah.
Apalagi korban juga aktif di ekskul Rohis, Paskibra dan Broadcasting.
Guru Ekonomi SMAN 10 Palembang, Herman Sudianto yang terakhir berinteraksi dengan almarhum mengaku pada Senin dan Selasa kemaren korban masuk sekolah seperti biasa.
Barulah pada Rabu (9/1/2019) tidak ada kabar.
"Selasa (8/1/2019) saya sempat masuk kelas dia (korban) dan mengajar selama tiga jam."
"Saya lihat dia murung, makanya saya panggil ke depan," ujarnya saat dikonfirmasi ke sekolahnya, Kamis (10/1/2019).
Karena melihat siswanya kurang semangat dan murung dari hari biasanya, dirinya pun menanyakan ada masalah apa.
Tapi almarhum hanya menjawab biasa saja.
"Saya tawarkan ke guru BP saja. Bahkan pada pukul 8.30 paginya dia mau izin pulang dan tidak saya izinkan. Katanya tidak enak badan," jelasnya.
"Saya juga menasehati jika mau pulang cepat rugi dan kalau pulang pun tidak menyelesaikan masalah. Akhirnya dia ikut belajar sampai selesai," ujarnya.
Hal serupa juga diungkapkan ketiga teman sekelas korban, Syauri Belva, Adelia Husnul Hotima, dan M Berlyan Adinata.
Mereka merupakan teman sekelas korban yang juga menyadari pada Selasa itu temannya berbeda dari biasanya.