Kisah Korban Tabrakan Maut Muaraenim, Kenangan Terakhir Zahro Makan Mie dengan Mirna
Zahro saat dikunjungi Tribun Sumsel, Kamis (10/1/2019), masih terguling lemah di ruang Rindu RSUD dr Ibnu Soetowo Baturaja.
Sopir travel menghindar ke kiri jalan untuk menghindari kecelakaan.
Bahkan sudah turun ke jalan. Namun kecelakaan tak dapat dihindari.
Suara dentuman keras.
"Langsung suaranya terdengar keras. Saya duduk di belakang sopir. Saya melihat jelas kejadian itu," ceritanya.
Istri, anak tiri dan saudara istrinya kata Fauzan duduk sejajar dengan bangku yang ada di belakang sopir.
"Pasca kecelakaan saya tidak tadak sadar lagi. Terakhir saya lihat istri saya diangkat di dalam mobil."
"Kami baru lima hari menikah. Rencana pasca ke palembang keluarga saya ajak ke Palembang untuk ikut saya. Namun takdir berkata lain," katanya.
Ia mengaku sedih tidak bisa menghadiri pemakaman istri dan anaknya.
Ia tidak bisa pulang karena masih menjalani perawatan. Bahkan ia akan ke Palembang rencananya hari ini.
• Update Kecelakaan Travel Palembang-Baturaja di Lubai 3 Orang Tewas 8 Luka-luka, Ini Kronologinya
"Tapi keluarga saya yang lain ikut memakamkan," ceritanya.
Fauzan menerima dan ikhlas sepenuhnya yang terjadi.
Tidak ada yang disalahkan.
Ini semua merupakan bagian dari takdir.
Tidak ada firasat yang ataupun pesan terakhir dari istrinya.
Namun istrinya kerap termenung sambil menopang dagu dengan tangan.
Saat ditanya almarhum tidak memberi alasan.
"Setiap ditanya kenapa menopang dagu selalu di jawab tidak apa-apa," ceritanya.
Namun anak dari istrinya bernama Vera Fitri (7), pasca mereka menikah selalu menangis.
Entah apa penyebabnya. Mungkin itu merupakan salah satu pertanda peristiwa ini.
• Breaking News: Siswi SMA 10 Palembang Jatuh dari Jembatan Ampera, Jenazah Ditemukan
Fauzan korban kecelakaan saat terbaring di RSUD dr Ibnu Soetowo Baturaja