Kisah Korban Tabrakan Maut Muaraenim, Kenangan Terakhir Zahro Makan Mie dengan Mirna
Zahro saat dikunjungi Tribun Sumsel, Kamis (10/1/2019), masih terguling lemah di ruang Rindu RSUD dr Ibnu Soetowo Baturaja.
Kisah Korban Tabrakan Maut Muaraenim, Kenangan Terakhir Zahro Makan Mie dengan Mirna
TRIBUNSUMSEL.COM, BATURAJA - Zahro (29), warga Desa Tanjung Kurung, Semidang Aji, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) merupakan saudara dari Mirna (28) korban tewas kecelakaan di Desa Karang Agung, Lubay Ulu, Kabupaten Muaraenin menimbulan korban jiwa.
Zahro saat dikunjungi Tribun Sumsel, Kamis (10/1/2019), masih terguling lemah di ruang Rindu RSUD dr Ibnu Soetowo Baturaja.
Ia didampingi beberapa keluarganya.
Zahro mengaku tidak terlalu ingat saat peristiwa kejadian.
Ia saat itu baru hendak telelap tidur.
Mereka dari OKU menuju Palembang.
Ia di Palembang bekerja sebagai pekerja rumah tangga.
Tidak ada firasat sedikitpun, akan terjadi peristiwa itu.
Awalnya berjalan normal.
Mobil tersebut biasa ia tumpangi.

Kondisi kendaraan berjalan normal.
Tidak ngebut dan juga tidak pelan.
"Awalnya berjalan normal saja. Jadi kami tidak menyangka hal seperti ini terjadi," katanya.
Meski tidak ada firasat? Ia menceritakan, akhir-akhir ini almarhumah adiknya, kerap membawa dan baca yasin.
Bahkan ingin belajar ngaji. Selain itu, pasca nikah anak adiknya yang juga ikut meninggal, selalu menangis tanpa sebab.
"Tidak ada firasat selain itu. Pesan terakhir dari almarhumah tidak ada. Yang ada kenangan terakhir makan mie bersama sersama sebelum almarhumah meninggal," jelasnya.
Almarhumah baru satu minggu menikah dan ke Palembang ingin ikut suaminya.
"Selain itu juga ada niat ikut dirinya bekerja menjadi pekerja rumah tangga," katanya.(rws)
Sebelumnya,
Kecelakaan di Desa Karang Agung, Lubay Ulu, Kabupaten Muaraenin, meninggalkan kisah pilu.
Fauzan (52) warga Desa Sungki, Kertapati Palembang, baru lima hari mempersunting Mirna (28) warga asal Tanjung Kurung, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten OKU.
Mirna tewas bersama anaknya, Vira (7) yang juga anak tiri Fauzan.
Saat dikunjungi Tribun Sumsel, Kamis (10/1/2019), Fauzan masih terguling lemah di ruang Rindu RSUD dr Ibnu Soetowo Baturaja.
Mata sebelah kanannya memar, dagu memar dan Kaki karinya diperban diduga patah.
Peristiwa kecelakaan maut itu masih terbayang diingatanya.
Sopir Trapel Baturaja-Palembang merupakan orang yang ia kenal.
Tidak ada perasaan akan terjadi kecelakaan.
Kondisi laju mobil travel yang ia tumpangi saat itu berjalan normal dan pelan.
Tiba-tiba dari arah berlawanan datang mobil pengangkut ayam dengan cepat seakan mengejar kendaraan mereka.
Sopir travel menghindar ke kiri jalan untuk menghindari kecelakaan.
Bahkan sudah turun ke jalan. Namun kecelakaan tak dapat dihindari.
Suara dentuman keras.
"Langsung suaranya terdengar keras. Saya duduk di belakang sopir. Saya melihat jelas kejadian itu," ceritanya.
Istri, anak tiri dan saudara istrinya kata Fauzan duduk sejajar dengan bangku yang ada di belakang sopir.
"Pasca kecelakaan saya tidak tadak sadar lagi. Terakhir saya lihat istri saya diangkat di dalam mobil."
"Kami baru lima hari menikah. Rencana pasca ke palembang keluarga saya ajak ke Palembang untuk ikut saya. Namun takdir berkata lain," katanya.
Ia mengaku sedih tidak bisa menghadiri pemakaman istri dan anaknya.
Ia tidak bisa pulang karena masih menjalani perawatan. Bahkan ia akan ke Palembang rencananya hari ini.
• Update Kecelakaan Travel Palembang-Baturaja di Lubai 3 Orang Tewas 8 Luka-luka, Ini Kronologinya
"Tapi keluarga saya yang lain ikut memakamkan," ceritanya.
Fauzan menerima dan ikhlas sepenuhnya yang terjadi.
Tidak ada yang disalahkan.
Ini semua merupakan bagian dari takdir.
Tidak ada firasat yang ataupun pesan terakhir dari istrinya.
Namun istrinya kerap termenung sambil menopang dagu dengan tangan.
Saat ditanya almarhum tidak memberi alasan.
"Setiap ditanya kenapa menopang dagu selalu di jawab tidak apa-apa," ceritanya.
Namun anak dari istrinya bernama Vera Fitri (7), pasca mereka menikah selalu menangis.
Entah apa penyebabnya. Mungkin itu merupakan salah satu pertanda peristiwa ini.
• Breaking News: Siswi SMA 10 Palembang Jatuh dari Jembatan Ampera, Jenazah Ditemukan
Fauzan korban kecelakaan saat terbaring di RSUD dr Ibnu Soetowo Baturaja