Berita Palembang

Massa Demo di Kantor Gubernur, Sebut Pabrik Pusri Sudah Tua dan Minta Ditutup atau Dipindahkan

DLH Sumsel beri rekomendasi perusahaan harus mempercepat proses perbaikan pabrik secara besar-besaran, apalagi pabrik BI sudah tua

Penulis: Linda Trisnawati |
Istimewa
Puluhan massa yang mengatasnamakan Gerakan Tutup Pabrik PT Pusri, menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur Sumsel, Kamis (8/11/2018). 

Kedua, katanya, perusahaan diminta untuk menginformasikan kepada Dinas Lingkungan Hidup serta masyarakat ketika akan melakukan startup pabrik.

Baca: Kisah Perjalanan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution Seperti Sinetron Korea

Baca: Jadwal Siaran Langsung Serie A Liga Italia di Pekan ke 12 : Juventus Kokoh di Puncak Klasemen

"Ketiga, perusahaan harus mempercepat proses perbaikan pabrik secara besar-besaran yang direncanakan akan dilaksanakan di tahun ini. Mengingat untuk pabrik 1B usianya sudah cukup tua karena dibangun sejak 1970," terangnya.

Keempat, lanjut Edwar, perusahaan diminta untuk menggelar safety briefing terhadap personel yang mengoperasikan pabrik.
Mereka harus menguasai SOP agar tidak terjadi lagi kesalahan saat beroperasi. Semua peralatan dicek secara detail dan aman. Agar tidak terjadi insiden yang kurang diinginkan.

Terakhir, perusahaan harus memasukkan standar keamanan darurat untuk mengevakuasi warga sekitar pabrik jika terjadi insiden kerusakan mesin saat beroperasi.

Standar keamanan darurat ini harus dimiliki dan disosialisasikan. Agar proses evakuasi berlangsung cepat.

"Prinsip utama kami mengawal agar perusahaan menjalankan tahapan-tahapan pelestarian lingkungan dengan pengelolaan limbah yang baik."

"Pengawasan baku mutu udara, air dan lingkungan di sekitar pabrik. Kalau kondisi normal selama ini, baku mutunya sudah memenuhi standar. Tapi untuk yang insiden kemarin karena kendala teknis," ucapnya.

Ia juga menilai PT Pusri selama ini sudah melakukan berbagai upaya untuk menjaga lingkungan. Diantaranya dengan membangun pabrik 2B, 2016 silam.

Pabrik baru tersebut lebih ramah lingkungan karena menghasilkan emisi gas buang dan limbah yang jauh lebih rendah.

"Hanya saja untuk pabrik 1B usianya memang lebih uzur. Jadi kami mendorong untuk dilakukannya peremajaan pabrik," himbaunya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved