Gempa Donggala
Sedih ! 3 Hari Hans dengan Jeritan Minta Tolong Sang Putri dari Reruntuhan Hotel Roa Roa
Hans Bobonggoi terisak saat menceritakan Lesni Bobonggoi (19) pamitan untuk bekerja di Hotel Roa Roa, Kota Palu
Pada hari Minggu keesokan harinya, suara Lesni masih terdengar dari balik timbunan beton. "Tolong saya, saya orang Palolo," kata Hans menirukan suara anaknya. Sejak tiga hari terkubur dalam puing beton, suara minta tolong makin mengecil dan melemah. Setelah itu, tak terdengar lagi. Keyakinan Hans Hans masih berusaha untuk menolong Lesni.
Dengan linggis di tangan, dia mencoba mencari celah untuk masuk melalui saluran pembuangan. Rambutnya sudah penuh debu, juga kaus dan celana kainnya ditempeli kotoran. Usahanya ini masih jauh dari harapan.
Dia hanya mampu menggali beberapa meter saja. Hans berharap alat berat yang digunakan Basarnas bisa segera menyingkirkan beton-beton ini. "Saya berharap Lesni masih bisa diselamatkan, karena masih ada keajaiban di dunia ini" kata Hans.
Hans memang berbeda dengan keluarga korban lainnya yang duduk menanti di tenda, ia bekerja keras mencari cara agar bisa menyelamatkan gadis kesayangannya. Lesni adalah kebanggaannya, seperti 3 anak lelakinya. Perjuangannya belum berakhir, ia berpacu dengan waktu. Dia percaya, anaknya masih hidup meskipun sekarang sudah tidak terdengar suaranya.
Hans yakin anaknya dalam penjagaan Tuhan di saat dia dan lainnya sedang berusaha menyingkirkan batangan tiang beton yang masih saling terkait. Berdoa dan berusaha ia lakukan untuk dapat meraih dan memeluk anak gadisnya. "Saya mohon doanya agar Lesni dan korban lainnya segera ditemukan," pinta Hans.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tiga Hari Hans Dengar Suara Putrinya Minta Tolong dari Reruntuhan Hotel Roa Roa, Makin Hari Makin Lemah...",