Berita Palembang

LRT Palembang Diwacanakan Dua Tarif, Bandara Rp 20 Ribu, Commuter Rp 5 Ribu

Light Rail Transit (LRT) Sumsel diwacanakan menggunakan dua tarif, yaitu tarif kereta commuter dan tarif kereta bandara.

tribunsumsel.com/Agung Dwipayana

Dari pelabuhan Boom Baru juga kereta LRT akan diangkut menggunakan trailer melewati Musi 2.

"Satu kereta, satu treiler, dan sudah kita siapkan untuk dibawa ke Depo Jakabaring."

"Diangkutnya nanti melewati Musi II dikarenakan beban satu kereta terlalu besar jika melewati Jembatan Ampera."

"Sebab satu rangkaian Trainset beratnya mencapai 90 ton dibagi menjadi 30 ton pergerbongnya, " ujarnya.

Zulfikri menambahkan, pada bulan Juli nanti diharapkan kereta LRT sudah dapat beroperasional.

Mengenai tarif LRT juga akan terus didiskusikan untuk menentukan harga yang pas.

Suranto menambahkan, pengerjaan LRT keseluruhan sudah mencapai 89 persen sehingga pihaknya saat ini juga sedang berfokus pada pengerjaan Depo untuk tempat pemberhentian kereta api.

Perawatan kereta pun tidak sembarangan, pengecekan kereta pun akan dilakukan secara bertahap setiap saat.

Mulai dari perawatan harian, mingguan, bulanan, 3 bulanan, hingga tahunan. Semua perawatan dilakukan untuk memastikan kereta LRT untuk tetap terawat.

"Perawatan kereta api, harian, bulanan, 3 bulan, ada 6 bulanan dan tahunan guna memastikan kereta dapat berjalan dengan baik," ujar Suranto.

Selain itu, pembangunan infrastruktur terutama jaringan kereta api merupakan upaya untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat.

Pembangunan infrastruktur di Indonesia masih jauh tertinggal dengan negara lainnya.

Upaya pembangunan infrastruktur yang tengah dilakukan pemerintah saat ini, merupakan salah satu langkah untuk mengejar ketertinggalan.

"Transportasi menjadi urat nadi perekonomian. Sehingga, pemerintah memfokuskan untuk menggenjot pembangunan agar berdampak terhadap perekonomian masyarakat," jelas dia.

Deputi 1 Kepala Staf Kepresidenan Bidang Pengendalian Pembangunan Program Prioritas, Darmawan Prasojo menuturkan pemerataan pembangunan infrastruktur terus digalakkan.

Hal ini untuk mengurangi ketimpangan yang terjadi di Indonesia.

"Pembangunan yang awalnya hanya Jawa sentris diubah menjadi Indonesia sentris."

"Sehingga dampak pembangunan bisa dirasakan seluruh masyarakat Indonesia," ungkapnya. (men)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved