Pilkada OKI
Jadi Isu Debat Pilkada, Ini Kondisi Infrastruktur Jalan di OKI
Isu kerusakan jalan yang menghubungkan desa, kecamatan di kabupaten Ogan Komering Ilir
Baca: Cerai dari Ayu Ting Ting dan Rosmanizar, Enji Disebut Telah Hamili Seorang Wanita,Ini Buktinya!
Selain panjangnya jalan, keterbatasan anggaran juga menjadi persoalan.
Ditambahlagi kontur wilayah Kabupaten OKI yang 75 persen terdiri dari rawa sehingga memerlukan perlakuan khusus.
“Membangun jalan di tengah rawa biayanya tentu lebih tinggi. Butuh upaya khusus, apalagi kita dihambat oleh keterbatasan biaya” ungkap Hafidz.
Dijelaskan Hafidz perbandingkan membangun jalan di lahan gambut skalanya mencapai 1 perbanding 5.
Baca: Masih Misteri,Benarkah Yulia Mochamad Adalah Istri Ketiga Opick? Coba Liat Foto-foto Ini!
“Skalanya bisa 1 perbanding 5. Satu Kilo meter jalan di lahan gambut itu bisa dapat 5 Km jalan dikontur tanah keras. Makanya biayanya tinggi,” ungkapnya.
Hafidz mengklaim kondisi jalan mantap di Kabupaten OKI sejak tahun 2013 bertambah sebanyak 13,16 persen dari 56, 18 persen pada tahun 2013 menjadi 69,34 persen pada tahun 2017.
Kepala Bappeda OKI, Makruf, CM, S. IP pada penutupan Musrebang Kabupaten OKI, Selasa (28/3/2018) mengungkapkan
Baca: Canangkan Gerakan 2019 Ganti Presiden, Sekjen PKS Mardani Ali : Sah dan Legal !
pembangun infrastruktur terus menjadi prioritas pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir demikian di tahun 2019 mendatang.
"Untuk Musrenbang OKI tahun 2018 ini, kita fokus dengan pembangunan infrastruktur jalan," kata Ma`ruf.
Dijelaskan Makruf alokasi anggaran Pembangunan jalan tiap tahun meningkat.
Dalam empat tahun terakhir ungkapnya peningkatan alokasi pembangunan infrastruktur meningkat hingga 10,7 Milyar.
“Setiap tahun prioritas adalah infrastruktur,” seraya berucap karena jalan menjadi prioritas kemajuan ekonomi dan kesejahteraan.
Baca: Keterbatasan Waktu, Bawaslu Sumsel Hentikan Proses Terlapor Mawardi Yahya