Tragis! Inilah Kisah Zumi Zola Batalkan Pernikahan dengan Ayu Dewi Lewat SMS

Sebelumnya Zumi Zola jadi sorotan saat melakukan sidak di Rumah Sakit Raden Mattaher Jambi beberapa waktu lalu.

zoom-inlihat foto Tragis! Inilah Kisah Zumi Zola Batalkan Pernikahan dengan Ayu Dewi Lewat SMS
Tribunnews
Ayu Dewi saat masih bersama Zumi Zola

Bernaldi melihat pesan singkat itu tidak pantas untuk dikirim ke istrinya. Sebagai suami, ia kecewa atas sikap istrinya yang berselingkuh di belakangnya. Ia juga menduga bahwa Zumi dan istrinya sudah melakukan perzinahan. Dan, hal itu kini membuat rumahtangganya hancur.

Zumi dilaporkan dengan tuduhan perzinahan. Ia dijerat dengan pasal 284 KUHP. Ia melaporkan Zumi didampingi oleh pengacaranya Andreas Nahot Silitonga sekaligus membawa bukti berupa foto-foto dan percakapan di BBM perselingkuhan dan perzinahan itu.

Surat Terbuka

Baru-baru ini beredar tulisan yang ditujukan kepada Gubernur Jambi Zumi Zola yang diunggah ke media sosial Facebook.

Tulisan surat terbuka itu diposting oleh akun facebook Patrianef Patrianef pada Sabtu (21/1/2017).

Di akhir surat terbuka itu, terdapat kalimat yang menunjukkan kalau surat terbuka ini dibuat oleh Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu.

Berikut isi lengkap tulisan itu:

"Kepada Yang Mulia

Gubernur/Kepala Daerah Propinsi Jambi

Bapak Zumi Zola.

Menanggapi sidak Bapak Gubernur Jambi di RSUD Jambi, saya berfikiran positif. Bapak mau melihat sendiri kondisi dilapangan bagaimana kondisi di rumah sakit dinihari. Itulah fakta yang Bapak temui dan membuat bapak berlaku seperti yang kita lihat di rekaman rekaman yang beredar di medsos.

Jika Bapak beranggapan bahwa ini adalah suatu kegagalan, maka kegagalan itu adalah kegagalan pimpinan. Tanggung jawabnya adalah tanggung renteng mulai dari atas sampai ke bawah. Tentu saja Bapak sendiri dan Kepala Dinas serta Direktur RS sangat bertanggung jawab.

Ada satu hal yang mungkin bawahan bapak lupa menyampaikan. Pelayanan di RS merupakan suatu sistem mulai dari "front office" ditempat pendaftaran yang dilakukan tenaga non medik, kemudian dilayani perawat dan dokter di triase yang memilah milah pasien berdasarkan urgensi pasien. Sampai nanti pasien jika perlu ditangani dan dioperasi oleh dokter bedah. Atau diobati oleh dokter penyakit dalam, dokter anak atau dokter kandungan. Sistem ini bergerak dan yang diukur adalah respon dari sistem ini. Dikenal dengan nama "respon time".

Jika tidak ada pasien dan tidak ada pemberitahuan dari "Front Ofiice" bahwa ada pasien, maka sistem ini akan "dormant". Buat apa dokter spesialis bedahnya bangun sementara operasi tidak ada dan pasien yang ditangani tidak ada. Buat apa dokter spesialis penyakit dalamnya melek terus sementara pasien yang urgen ditangani tidak ada. Yang sangat perlu adalah , jika ada pasien perlu ditangani maka sistemnya langsung jalan.

Sebaiknya jika Bapak mau menilai RS di wilayah yang Bapak pimpin, itulah yang dinilai. Kirim dan ikuti seorang pasien secara diam diam mulai dari pendaftaran sampai dia mendapat pelayanan. Ukur waktunya. Lihat respon petugasnya. Lihat cara mereka melayani orang sakit. Manusiawikah mereka terhadap pasien. Dengan cara begini Bapak akan mendapatkan data yang sangat akurat dan bisa dipertanggung jawabkan serta bisa menghapus kesan kurang baik.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved