Gara-gara Panas Bocah Ini 19 Tahun Terkapar di Tempat Tidur Tidak Berdaya, Kisahnya Bikin Nangis
Mendengar pernyataan dokter tersebut, Erma hanya bisa membesarkan hati untuk tetap merawat anaknya.
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Hartati
Menonton televisi adalah keseharian yang bisa dijalani Dana saat ini, untuk makan, mandi serta keperluan lain ia harus dibantu oleh kedua orangtuanya.
Sebagai orangtua Erma sangatlah bersedih karena melihat kondisi anaknya yang berkebutuhan khusus tersebut tidak bisa bersekolah karena keadaan.
Untuk biaya perawatan sendiri Erma tidak bisa berbuat banyak, ia hanya seorang ibu rumah tangga biasa sedangkan suaminya bekerja sebagai buruh bangunan.
"Kita hanya bisa merawat dengan seadanya karena kondisi keuangan juga tidak memungkinkan", jelasnya sambil mata berkaca - kaca.
Belum habis memikirkan biaya untuk penyembuhan Dana, ia dan suaminya juga masih harus memikirkan biaya untuk membayar biaya sewa rumah yang dikontraknya.
"Banyak yang harus ditanggung, sehabis memikirkan biaya berobat Dana masih ada pengeluaran untuk bayar kontrakan dan biaya anak sekolah", jelasnya.
Angin segar dari bantuan Dinas Sosial perbulannya cukup membantu, Erma menceritakan di tahun 2008 yang lalu ia bersama suaminya membawa Dana menuju Kantor Dinas Sosial Kota Palembang.
Selanjutnya Dana mendapatkan bantuan uang tunai selama satu tahun penuh dengan pembayaran 4 bulan sekali.
Dalam 4 bulan pembayaran Erma menerima uang sebesar Rp. 1.200.000 ribu.
Menurut keterangan Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Elvis saat di wawancarai via seluler menjelaskan kalau benar Dana telah terdata sebagai penyandang Disabilitas berat dan untuk bantuan sendiri telah diberikan secara bertahap.
"Satu tahun penuh diberikan bantuan uang tunai yang dicairkan secara bertahap 4 bulan satu kali", jelas Elvis.
Untuk tahun ini sendiri pembayaran sendiri sedikit berbeda, bantuan sendiri rencananya akan diberikan bulan November dan Desember menggenapi satu tahun dengan dua kali pembayaran.