Anak Durhaka Tega buang Ibunya Sendiri Ke Jalan, 9 Tahun Kemudian Ia Menyesal, Ternyata

Seorang pria bernama Tung-tung tinggal di desa Feng Shan Tiongkok.Tung dikenal sebagai anak durhaka , setelah mengabaikan keluarga kandungnya.

epochtimes

Setelah diselamatkan petugas dari departemen bantuan darurat tersebut, kemudian dibawa ke dinas sosial setempat, dan menempatkannya di jawatan tersebut.

Ketika ditanya alamat rumahnya, dan bermaksud mengantarnya pulang, malamnya nyonya Liu diam-diam meninggalkan pos itu, kembali ke kolong jembatan tempatnya berlindung. Bagaimana pun juga ia tidak mau pulang ke rumahnya lagi.

Setelah fajar, nyonya Liu merasa tidak bisa lagi menetap di kota kabupaten ini, kemudian dia memutuskan pindah ke kota yang lebih jauh.

Selama hidupnya nyonya Liu selalu tinggal di desa, tidak pernah bepergian jauh, tapi ia merasa sudah menunaikan tanggung jawabnya setelah anaknya menikah, dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi sejak itu.

Nyonya Liu pun memanfaatkan kesempatan ini untuk mealihat-lihat dunia luar. Dimana langkah kakinya berjalan, disitulah dia bepijak, sampai tak sanggup berjalan lagi, dan menunggu Tuhan memanggilnya.

Suatu hari, nyonya Liu akhirnya tiba di ibu kota provinsi, ia tampak bingung melihat banyaknya kendaraan yang lalu lalang.

Ia tidak tahu harus kemana, hanya mengikuti kemana langkah kakinya dan berhenti di sebuah jembatan, istirahat.

Di jalan, ia melihat seorang kakek yang mendorong sebuah sepeda sambil menjajakan ubi bakar, ia heran ubi jalar di desanya biasanya untuk pakan ternak, tapi tak disangka di kota bisa dijual.

Nyonya Liu menghampiri kakek penjual ubi itu dan bertanya “Bang, ubi jalar ini bisa dijual ya ?”

Pak tua itu memandang sejenak nyonya Liu, melihat pakaiannya yang compang camping, ia pun bisa menduga nyonya Liu seorang wanita gelandangan, kalau bukan karena miskin, pasti diusir anak-menantunya.

“Ya, kalau kamu tidak mau mati kelaparan, lebih baik jualan sepertiku, lebih baik mengerjakan sesuatu daripada tidak sama sekali, janganlah mengemis, itu tidak baik bagi kesehatan,”kata pak tua itu.

Belakangan, atas bantuan kakek itu, nyonya Liu pun belajar memanggang ubi jalar.

Setelah tahu cara membuat ubi jalar panggang, si kakek kemudian membuatkan sebuah oven untuk nyonya Liu, membantunya membeli arang dan ubi jalar segar. Dan setelah nyonya Liu sudah bisa Liu mandiri berjualan di jalanan, si kakek baru pergi dengan tenang.

Waktu berlalu dengan cepat, dalam sekejap mata sembilan tahun pun berlalu.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved