Klik Tribun
Toko Obat Setuju Ditingkatkan Jadi Apotek
Walaupun pengobatan tradisional, Dedi Setiasin mengaku mereka selalu di dalam pengawasan BPOM.
Sebagai alternatif pengobatan, Toko Obat China memiliki pangsa pasar tersendiri.
"Tapi sekarang ini hanya ada beberapa toko saja dan bisa dihitung jari. Kalau dulu banyak sekali," katanya.
Walaupun pengobatan tradisional, Dedi Setiasin mengaku mereka selalu di dalam pengawasan BPOM.
"Tiap minggu BPOM datang dan cek obat di toko. Kalau ada yang tidak seauai atau kalau ada obat yang tidak ada izin edarnya, mereka langaumg beritahu ke kami. Dengan ini kami senang, karena kami bisa tahu informasi setiap saat. Dulu jarang pegawai BPOM datang. Mungkin karena sekarang yang datang anak-anak muda, jadi lebih semangat," jelasnya.
Terkait kenaikan toko obat menjadi apotek, Asin sangat mensukung adanya program pemerintah tersebut.
Namun dengan beberapa catatan. "Kami sangat senang kalau memang ada seperti itu.
Tapi saya belum tahu bagaimana sistemnya.
Kalau di China sana, toko obat herbal dan obat kimia digabung dalam satu tempat namun dibagi dalam beberapa ruangan.
Misalnya di depan jual obat pabrik dan di belakang jual obat herbal.
Nah seperti itu. Kalau sekarang belum tahu mekanismenya seperti apa?," tanyanya.
Selain iti menurut Asin, bagaimana cara pengawasan yang dilakukan BPOM nanti.
Ia berargumen bahwa akan ada permasalahan seandainya ada penggabungan.
"Kami setuju dan mau saja kalau jualan obat pabrik. Tapi tentunya orang apotek yang sekarang ini pasti mau juga dong jualan obat herbal. Nah mekanismenya bagaimana. Karena beda cara pemberian resep obat herbal dengan resep obat pabrik. Harus belajar lagi apalagi resep dari tabib kan pakai aksara China, belajar lagi dong," ungkapnya.
Menurut Asin pemberian resep obat herbal China tidak susah tapi tidak juga gampang.
Menurutnya, seorang tabib harus punya kemampuan lebih dan mengetahui riwayat pasien dan isi kandungan dari obat herbal itu sendiri.
"Kalau salah resep bisa gawat. Karena seorang tabib harus tahu betul secara detail, tidak sembarangan," ujarnya. (Iis)